Dari batu ke batu, Kau meninggalkan telapak kaki. Ranting
kering menimbulkan pertanyaan, di dekat air tak selamanya
hilang rasa dahaga. Sejenak kita mengambil napas,
mencari udara baru dari para stomata. Kau menunduk,
becermin di atas air. Tiba-tiba ada yang terbersit di pikiran,
bayang bulan semalam yang sendiri, mengumumkan
kesepian yang baka; Aku melarangmu menoleh ke belakang,
kemudian menggamit lenganmu erat dengan hati-hati.
Di dasar sungai, daun-daun busuk sepakat tenggelam
Selain  tempat wisata, sungai di Semongkat juga menjadi mata air yang digunakan perusahaan air di Sumbawa dan  PDAM Sumbawa. Oh iya, kalau ke sini, pada puncak musim hujan, kita harus berhati-hati karena tetap dikhawatirkan ada banjir mendadak dari atas bukit ke aliran sungai.
Bila lelah, jangan khawatir. Di dekat pintu masuk, ada tempat bersantai. Bisa minum olahan minuman madu. Ya, di Semongkat juga jadi sumber utama produsen madu hutan Sumbawa.
Minuman yang dihidangkan bisa kita pilih antara Madu Kunyit atau Madu Jahe. Saat di Sumbawa aku sering meminumnya. Kalau cuaca dingin, sedang hujan, enak sekali minum madu jahe. Sementara madu kunyit bagus buat pencernaan.
Belakangan, setelah kopi luwak populer, kopi luwak khas Sumbawa juga banyak dipasarkan.
Madu Sumbawa sendiri rasanya khas. Kalau kita beli di Jakarta, harganya pasti mahal. Sebab, ya, kualitas madu Sumbawa dianggap sangat baik. Sampai ada tuh, lebih lengkap bila dicampur susu kuda liar. Khasiatnya bisa menambah stamina lelaki.
Jadi, kalau kamu ke Sumbawa, wajib banget main ke Semongkat. Puas menikmati hutan yang asri, air yang sejuk, dan lanskap yang indah, pulangnya beli madu dan produk olahan lainnya untuk dijadikan oleh-oleh. Kuy.
PS:
Yuk saling follow instagram di @pringadisurya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H