Seminggu yang lalu kondisi fisikku drop. Setelah terkena radang tenggorokan, istirahat sehari, aku memaksakan diri masuk kantor. Kereta dari Bogor ke Jakarta Kota padat sepadat-padatnya. Ada gangguan perjalanan. Waktu tempuh yang normalnya 1 jam, menjadi lebih dari 2 kali lipatnya. Turun dari kereta tubuhku sangat lemas, dan menjelang siang, tubuhku tak berdaya. Napasku sesak. Aku ingin ambruk.
Aku pun harus bertemu dengan dokter-dokter cantik di IGD RSPAD Senen. Aku dipasangkan nebu, dan ketika difoto, aku sangat mirip dengan foto Setnov di ranjang yang pernah viral. Ya, ada tikus di dadaku. Tikus itu menyuruhku berbaring sejenak dan memikirkan segalanya... segalanya.
Gaya hidupku memang sudah tidak sehat terutama dalam satu tahun terakhir. Aku diberondong pekerjaan dan kekurangan waktu untuk mengasihani diri sendiri.
Sesampainya di rumah, aku memandangi sepatu lariku di rak. Sudah berdebu. Kubersihkan. Dan aku berjanji akan rutin mengenakannya lagi. Aku ingin lari. Aku ingin jadi penulis lagi. Aku ingin terbebas dari kelemahan fisik yang menderaku ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H