Bayangkan suatu pagi, langit dipenuhi ribuan jamur
Pesawat-pesawat melintas, dekat dengan darat
Televisi di ruangan jauh lebih gelisah dari hati
Yang baru saja dikhianati
Â
Setetes darah tak akan menetes di bumi Aceh
Tapi sejak itu kami mulai terbiasa
Mendongeng tentang saudara kami yang hilang
Kenangan saat makan kambing
Pada sebuah sore yang kini binasa
Orang kampung yang tidak mengerti apa-apa
Selain tani, dan secangkir kopi bahagia
Didudukkan di depan anak-anaknya
Â
Bayangkan suatu pagi, dirimu adalah salah satu
Dari anak-anak itu
Tidak ada film kartun lucu
Di depanmu, ayahmu dituduh pemberontak
Sebelum ia sempat menghabiskan
Secangkir kopi yang belum mendingin itu
Â
Tak perlu mengerti apa-apa
Pikiran tak pernah begitu penting
Tak masalah memisahkan pikiran itu
Dari raganya.
Â
Bayangkan suatu pagi, bukan kami
Yang melihat langit dipenuhi jamur.
Kau menyaksikannya sendiri
Saat hendak berjemur
Â
Di ruang keluarga, televisi menyala
Pembaca berita berkata,
Apa yang lebih menyakitkan
Dari sebuah perpisahan?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H