Mohon tunggu...
Pringadi Abdi Surya
Pringadi Abdi Surya Mohon Tunggu... Penulis - Pejalan kreatif

Lahir di Palembang. Menulis puisi, cerpen, dan novel. Instagram @pringadisurya. Catatan pribadi http://catatanpringadi.com Instagramnya @pringadisurya dan Twitter @pringadi_as

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sajak Pembuka

4 Oktober 2016   14:10 Diperbarui: 4 Oktober 2016   14:15 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

sebuah tafsir bebas atas Surat Al Fatihah 

aku sebatang ilalang patah, merunduk bukan karena angin
kau yang menundukkan aku dan kucium bau tanah basah
kulewati malam yang hening hanya ditemani dingin
di saat itulah kurasakan kekosongan dan kurindukan rumah

sesaat setelah kubuka pintu, kulihat sebuah jembatan
kau berada di seberang, tersenyum penuh kegetiran
aku harus meniti pada jalan yang lebih tipis dari ingatan
di bawahku jurang, batu-batu tajam memanggil kematian

sebutkan padaku makna dari ketakutan
tak bahagia di dunia ini atau tak bahagia nanti di pelukanmu
atau karena kita terus berpisah, tak kunjung bertemu

sekian lama aku tersesat, dan kini merasa sampai padamu
peluhku menetes pasrah, bercampur dengan darah
apakah kau akan menerimaku atau justru menolakku?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun