Mohon tunggu...
Pringadi Abdi Surya
Pringadi Abdi Surya Mohon Tunggu... Penulis - Pejalan kreatif

Lahir di Palembang. Menulis puisi, cerpen, dan novel. Instagram @pringadisurya. Catatan pribadi http://catatanpringadi.com Instagramnya @pringadisurya dan Twitter @pringadi_as

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Tiga Cara Sederhana Merangsang Kreativitas Menulis

25 Agustus 2016   15:54 Diperbarui: 25 Agustus 2016   16:03 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: surrealisme.nl

Kreativitas adalah kemampuan untuk mencipta, berinovasi. Secara alami, manusia adalah makhluk yang kreatif, meski banyak hambatan untuk menuju kreativitas.

Hambatan terbesar justru datang dari pengalaman masa kecil, ketika orang tua dan lingkungan membiasakan kita dengan kata “Jangan begini, jangan begitu…” atau kata “Tidak boleh ini dan itu..” Kita telah terbiasa dengan larangan. Padahal hukum agama pun asalnya mubah/diperbolehkan, ketika itu menjadi larangan di kitab suci, dengan alasan yang kuat, ia baru menjadi haram. Begitu pun seharusnya manusia, yang membolehkan, membebaskan anak-anaknya untuk mencoba hal ingin mereka lakukan, kecuali hal itu berefek pada keselamatan atau nyawa si anak.

Secara singkat, hambatan-hambatan lainnya adalah

1.       Kebiasaan. Secara alami untuk berubah. Orang merasa nyaman ketika   mengikuti kebiasaannya, jadi secara alami sulit keluar dari kebiasaannya

2.       Malas. Keluar dari kebiasaan perlu usaha

3.       Kurang percaya diri. Akibat kurang pengalaman jadi kurang percaya diri

4.       Takut gagal. Karena pengalaman pernah ide-ide mereka ditertawakan atau takut dikritik orang lain.

5.       Karena pikiran kreatif dihambat oleh aturan, etika, tidak ada masalah atau  kebanjiran masalah, tidak punya waktu atau terlalu banyak waktu

 6.       Atau karena banyak pikiran lain yang mengganggu.

Proses berpikir kreatif tidak bisa dipaksakan. Ide kreatif akan muncul pada saat kita sedang santai. Pada saat duduk di toilet itu ide paling sering muncul. Salah satu cara untuk bisa masuk mudah ke dalam tingkat getaran otak yang kreatif adalah dengan proses re-creation atau menciptakan kembali. Kita menggunakan satu karya kreatif untuk memicu aliran kreatifitas kita.

Kebanyakan orang mengatakan “saya tidak bisa menulis” karena “tidak berbakat,” juga tidak kreatif. Jika Anda bisa berbicara, menulis surat di selembar kertas, mengetahui struktur dasar kalimat, menulis pesan terima kasih, Anda memiliki keterampilan berbahasa yang cukup untuk belajar menulis secara alami. Pengetahuan mengenai tatabahasa bukan persyaratan minimal. Anda hanya perlu memanfaatkan otak Anda dengan benar sehingga memunculkan pemikiran yang kreatif.

 Pertama, pikirkan sebuah kata benda. Kemudian, tentukan 10 kata benda lain yang langsung terlintas berhubungan dengan kata tersebut. Setelah itu, gunakan 11 kata tersebut ke dalam puisi yang kita buat.

Sebagai contoh, kata intinya adalah Prancis. Sepuluh kata yang berhubungan dengannya adalah eiffel, revolusi, roti, bahasa, cinta, perang, gantungan, perempuan, hati, pedang. Diusahakan sepuluh kata tersebut datang dengan tanpa berpikir panjang. Spontanitas. Puisi yang kemudian kuciptakan dari kata-kata tersebut seperti di bawah ini:

Kau Akan Mengajari Aku Bahasa Prancis

 

seorang pria romantis harus bisa bahasa prancis

dan memiliki cita-cita berkunjung ke eiffel

 

di sana tak akan ada tiang dan tali gantungan

yang dijanjikan pelaku korupsi satu rupiah

 

orang-orang hanya akan memadu kasih, mencicip

bibir masing-masing yang seringnya lancip

seperti pedang milik joan of arc, perempuan orleans

yang menaklukkan kuda seperti menaklukkan hati para pria

 

berbicara bahasa prancis, segala sesuatu harus dilatih

terutama lidah. kau pun mulai mengajariku makan masakan

prancis, roti prancis dan seharusnya lidah orang prancis

yang lincah dan terkenal dengan ciuman-ciumannya

 

sehingga kemudian begitu mudah mengucap revolusi

 

seorang pria romantis adalah seseorang yang memimpin

revolusi itu dan berteriak perang pria kecil

tidak cukup di atas ranjang

 

aku bertanya-tanya seberapa penting menjadi pria romantis

tapi mengingat kau akan mengajarkan aku bahasa prancis,

aku menjadi teramat bahagia

 

dan berterima kasih kepada tuhan

yang telah menciptakan kebahagiaaan

Cara kedua, adalah melihat karya seni lain. Bisa lukisan, musik, atau karya sastra yang lain. Dengan melihat karya seni lain, itu akan memantik kesadaran kesenian kita dan memicu kesadaran kreatif kita.

Ini adalah puisi Subagio Sastrowardoyo:

NADA AWAL 

Tugasku hanya menterjemah
gerak daun yang tergantung
di ranting yang letih. Rahasia
membutuhkan kata yang terucap
di puncak sepi. Ketika daun
jatuh takada titik darah. tapi
di ruang kelam ada yang merasa
kehilangan dan mengaduh pedih

 Reaksi atas puisi tersebut:

Nada Kedua

 

pada tanah basah, aku tak akan mengeruk

rahasia. sesuatu yang terkubur

atau tertanam, akan menumbuhkan

kenyataan-kenyataan. kau tak akan butuh lisanku

yang lambat mengucap kasih

yang teramat pedih bila selalu direnungkan

atau bila nanti bertemu, biarlah

 

dalam nada kedua inilah, kita harus terpisah

 Dan yang ketiga adalah cari sebuah puisi berbahasa asing yang benar-benar asing alias kita tidak tahu artinya. Kemudian, reka-rekalah artinya, jadikan puisi itu milik Anda. Coba perhatikan puisi di bawah ini dan silakan mencobanya.

Hagamos un trato

Si una vez adviertes que te miro a los ojos,
y una veta de amor reconoces en los míos,
no pienses que deliro,
piensa simplemente que puedes contar conmigo.
Si otras veces me encuentras huraña sin motivo,
no pienses que es flojera;
igual puedes contar conmigo.
Pero hagamos un trato: yo quisiera contar contigo,
es tan lindo saber que existes,
uno se siente vivo y cuando digo esto,
no es para que vengas corriendo en mi auxilio,
sino para que sepas tú siempre puedes contar conmigo.

Mario Benedetti

 

Semoga bermanfaat!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun