Minke dan Tan: Sebuah Kesamaan
[caption caption="Pramoedya Ananta Toer berkata. Sumber: Lifehack"]
Membicarakan kebenaran atau nilai moral di dalam sebuah fiksi sebenarnya hal yang tabu bagiku. Hal itu bukan buat diucapkan, tetapi menjadi privasi bagi tiap pembaca untuk memetik nilai sesuai pembacaan masing-masing. Tapi sungguh, aku tak tahan untuk mengatakan kita dapat belajar banyak dari Bumi Manusia maupun Tan. Ada satu hal penting yang menjadi catatanku. Baik Minke maupun Tan sudah menulis sejak usia muda. Mereka punya jiwa dan semangat di dalam tulisannya. Tidak terbatas hanya itu, Minke dan Tan menjadi satu dengan tulisannya. Tindakan yang mereka lakukan sesuai dengan yang mereka tulis. Sehingga di masa itu, baik Tirto Adi Suryo dan Tan Malaka memiliki pengaruh yang luas sekali. Sepak terjangnya begitu ditakuti pemerintah kolonialisme.
Kesamaan kedua, saya yakin sedikit sekali anak muda yang mengenal kedua tokoh ini. Padahal keduanya sudah diangkat menjadi Pahlawan Nasional.
Tentu, jika suatu hari kita merasa ragu dengan tulisan kita, hal pertama adalah mengingat TAS dan TAN. Kita wajib mengingat bahwa dengan tulisan mereka menggemparkan Hindia Belanda. TAS dianggap berbahaya karena terus menerus menyuarakan suara rakyat. TAN dianggap sangat berbahaya karena memunculkan dan memperjuangkan ide aliansi Islam dan komunis.
Kita, menulis apa?
(2016)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H