Ini adalah bagian kedua dari cerita petualangan putri yang berubah menjadi seekor burung, baca dulu bagian pertama sebelum membaca yang ini...
Dorrr.... Dorrr.... Dorrrr.....
Suara peluru mengoyak ketenangan langit di pagi ini.
Putri terkejut, sejenak dia kebingungan mau lari ke arah mana, hanya mampu mengepakkan sayap dengan panik.
"Ssttt.... Kesini! Ya kamu, kesini!" Seekor burung kecil seukuran putri berteriak dari dahan pohon.
Putri sempat merasa aneh melihat seekor burung bisa berbicara, ah tapi bukankah dia sendiri sudah berubah menjadi burung pagi ini, seharusnya tidak ada lagi yang bisa membuatnya keheranan kan?
Terbanglah putri menuju ke dahan pohon tersebut.
"Hai, terima kasih sudah memanggilku kesini." Sapa putri.
"Iya. Aku melihat kamu kebingungan tadi. Kamu sungguh berani ya terbang di waktu pagi seperti ini, tidak tahukah kamu pagi adalah waktu bagi Juragan Asal pemilik perkebunan ini untuk latihan menembak? Kamu bisa mati disana tadi." Geleng burung kecil teman baru putri.
"Oh, aku tidak tahu teman. Aku hanya merasa asyik terbang menikmati langit yang cerah ini." Kata putri.
"Melihat dari warna bulumu yang merah muda, kelihatannya memang kamu bukan burung daerah ini. Dari manakah asalmu teman?" Tanya burung kecil itu lagi.