Mohon tunggu...
Princess E Diary
Princess E Diary Mohon Tunggu... wiraswasta -

~ A Dreamer Princess ~

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bu Guru Putri, Cinta Itu Apa Sih? (ECR-2#17)

29 Maret 2011   16:42 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:19 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1301458803482650164

Bangku ini masih tetap seperti dulu, terbuat dari kayu dan berserat warna coklat.

Pelan-pelan tanganku menelusuri permukaannya yang terasa agak kasar di telapak tanganku sambil melihat sekeliling ruangan kelas.

Ruangan kelas ini masih sepi pagi ini, karena aku memang sengaja datang lebih awal sebelum murid-murid datang, aku ingin memberikan kejutan buat mereka para muridku yang manis.

Ah, betapa senangnya saat aku kembali menjadi investor jiwa!

Senyum seolah tak pernah bosan bertengger di wajahku saat ini.

“Bu guru putri datang… Bu guru putri datang…”, langsung riuh suara murid-murid yangmasuk ke ruangan kelas ini.

Sambil tersenyum aku mulai menyapa dan menyalami satu demi satu murid-murid yang sudah mulai berdatangan, celoteh riang mereka benar-benar membuat pagi ini terasa indah sekali.

“Nah, anak-anak ini hari pertama bu guru putri kembali mengajar disini.Senang sekali rasanya bisa bertemu kalian semua. Wah, lama nggak melihat, kalian sudah tambah besar semua ya.”

“Iya dong bu guru, kan sekarang sudah SMP, ya pasti sudah tambah besar dong.”, sahut Ibay dengan cepat.

“Buat menyambut bu guru putri datang mengajar lagi, Ibay sudah siapkan puisi nih bu, boleh Ibay bacakan sekarang?”

“Boleh dong, coba mana, ibu guru ingin dengarkan.”

Tatapanmu menggoda kalbu Senyum manismu mengembang laksana salju putih Ketika kau berjalan..melewati debu-debu.. Kuambilkan setangkai mawar putih… Untuk menebarkan pesona kasih di hari yang penuh bunga rindu..

Wahaaaiiii…putri putih selembut salju.. Kemarilah …melangkah maju.. Kan kubawa ke istana yang penuh hasrat… Dimana lagi kalo bukan istana desa rangkat… Desa yang penuh berkat…bukan untuk mencari kepuasan sesaat.. S’moga kau bertambah semangat… Bersama Ibay…pasti bisa…

“Ah, pintar bermain kata ya sekarang anak-anak. Benar-benar sudah besar semua.”, kataku cepat untuk menutupi rona pipi merah jambu keterkejutanku.

“Ah memangnya cuma Ibay yang bisa bikin puisi buat bu guru putri? Aku juga bisa. Malah dari nama bu guru akan aku buatkan kata-kata indah.”, seloroh Atos tidak mau kalah dengan Ibay.

“Coba mana, bu guru ingin dengar.”

P esonamu, ibu guruku nan cantik U ndang kami tuk rajin belajar T atap masa depan gemilang R aih asa dan cita mulia I mpian kan kuwujudkan nyata

“Wah, kreatif, bu guru suka, makasih ya Atos.”, kataku sambil mengacungkan jempol ke Atos.

“Baiklah anak-anak semuanya, karena ini hari pertama bu guru mengajar, ibu tetapkan hari ini sebagai hari “Tanya”. Semua boleh bertanya apapun juga, dan kita akan diskusikan bersama untuk jawabannya. Sekarang siapa yang mau mulai pertama kali?”

“Aku bu guru! Cinta itu apa sih?”, tanya Ibay sambil mengacungkan tangan dengan semangatnya.

Sambil tersenyum dalam hati aku berpikir, wah anak-anak ini benar-benar sudah besar ya, sudah mulai masuk masa pubertas, mulai menanyakan masalah cinta. Mendingan aku lempar ke mereka sendiri aja dulu, ingin tahu apa sih yang mereka pahami tentang cinta.

“Nah, ini pertanyaan yang menarik ini dari Ibay, apa sih itu Cinta? Siapa yang bisa bantu?”

“Bu guru, cinta itu pasti terbuat dari api, karena mukaku langsung memerah seperti kepanasan tiap kali berdekatan dengan dia yang kucinta.”, seloroh Ibay sambil malu-malu memerah mukanya.

“Kalau menurutku cinta itu pasti berbentuk bintang, setiap kali aku mengingatnya kepalaku dikelilingi oleh bintang-bintang alias pusing, hahahahaha….”, tawa Dorma dengan khasnya.

If I know what love is, it is because of you. Itu yang dikatakan Herman Hess.”, kata Candra yang biasa pendiam tapi sekali bicara sering mengagetkan orang lain dengan kepintarannya.

“Wah, bu guru salut dengan kalian semua. Sudah pintar semua berbicara tentang cinta.”, aku menanggapi dengan tersenyum.

“Dari tadi kita terus yang bicara tentang cinta, sekarang giliran bu guru putri dong, kalau menurut bu guru cinta itu apa sih?”

“Bu guru jawab dengan lagu saja ya, dengarkan ibu bernyanyi.”

Saat kecilku pernah bertanya

Tentang arti cinta pada bunda

Bunda pun menjawab

Cinta adalah Kasih sayang induk dan anaknya

Saat kumulai beranjak dewasa

Pada sahabatku pun bertanya

Dia pun menjawab

Cinta adalah kasih sayang dua insan manusia

Mereka yang mampu menjawab

Makna cinta yang selalu kutanyakan

Mereka yang terjerat rasa cinta

Banyak mengandalkan cahaya suka dan duka

Ku terus mencoba ‘tuk bertanya

Walau kiniku terjerat cinta

Pinta terjawab dengan kata

Mungkin cinta hanya ‘tuk dirasa

Suka duka akan mewarnai cinta

Yang menyatukan dua insan berbeda

Mungkin takkan kutemukan makna cinta

Sebelum kumenjalaninya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun