Mohon tunggu...
Si Bintang Kecil ☆
Si Bintang Kecil ☆ Mohon Tunggu... Freelancer - freelancer

I'm Dreamer.. I'm ordinary person as described as complicated girl (INFP) HelloPoetry: sibintangkecil Dreaming - Exploring - Inspiring (my tagline dream) (2 Timotius 1:7, Yesaya 41:10)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sepucuk Puisi Akrostik

14 Juli 2020   10:39 Diperbarui: 14 Juli 2020   10:33 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Alih-alih semuanya itu sia-sia belaka, bukankah ia meringkus sebuah kurungan tembok antara sebelah pihak?

Memungut sekali waktu adalah kefanaan. Tiada keabadian yang terbungkus kecuali kau merelakan penuh ketabahan diri.

Acapkali, memilukan oleh sakit tak pernah ada semestinya. Apa boleh buat jika masih terpendam hasrat?

Goyahlah di pasang surut gelombang naik-turun suhu udara; kendatinya dia berpindah ke dambaan lain.

Nasibnya mereguk malang disisipkan dengan pepatah bijak berbunyi : Bagai pungguk merindukan bulan.

Optik matanya bermuram senja yang sekali dipandang indah lalu sekian jam pun hilang dengan durja.

Lampion malam cukuplah menemani kesendirian di kala pejaman mata ternganga sambil meratapi keheningan doa.

Ya Tuhan, Pencipta alam semesta. kuatkan daku dan jadilah tenang di pelukan bintang yang menjaga kelap-kelip cahaya putih menutupi kegelapan.

Awan hitam menyelubungi lelangit mengabur di seluk beluk tubuh menggigil beku sampai tangan tak bisa bergerak apa-apa.

Best Regards,

- Hoshiko, on July 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun