Nanti akan sama dengan tunggu tapi tidak pasti,
Nanti akan seumpama menghindar jerat antara mau atau lari,
Nanti akan seperti waktu besok yang tak kau temui lagi,
Nanti dan Nanti, aku tak lagi mengerti. kau itu pergi tanpa datang kemudian hari.
Berhenti, kau bilang begitu dan begini,
aku pun ingin menjauh dari dunia yang membuat ribut di kepala ini,
Cukuplah, kau tak sadar diri;
aku ini punya hati yang tak kau pantas lukai,
kalau pun, kau tak mampu mengetuk jawaban; buat apa sekedar mengucap janji,
biarlah saja itu, aku yang kau lupai...
Sudahlah kini, di penghujung akhir malam ini,
aku ingin memejamkan mata dengan tenang tanpa mengingat apa yang telah terjadi,
Akhir pergantian hari makin sukar menjalani, makin menjadi kusut pikirannya,
Biarkanlah bulan juni-lah, meluapkan keenggananku segera,
MATI!
Matilah egomu, janganlah kau datangi aku jika tak benar-benar tulus pada,
aku, aku, dan aku yang kau jumpa lewat kata-kata...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H