MENELUSURI WAJAR ATAU TIDAKNYA BBM DINAIKKAN SAAT INI...
Hingga saat ini pemerintah tidak pernah transparan mengenai biaya produksi bahan bakar minyak terutama pada proses refining-nya. sehingga kita tidak tahu seberapa besar angka yang tepat jika memang benar rakyat di subsidi atau malah sebaliknya tidak ada subsidi sama sekali.
hari selasa tanggal 18 november 2014, pemerintah mengumumkan nominal kenaikan harga BBM untuk Premium dan Solar yang masing-masing ditetapkan sebera Rp 2000 sehingga harga premium menjadi Rp 8500 dan Solar menjadi Rp 7500 per liternya.
Tanpa butuh waktu yang lama imbas dari kenaikkan BBM ini langsung mempengaruhi kegiatan ekonomi di Indonesia. Karena kurangnya persiapan dalam mengantisipasi imbas dari kenaikan BBM ini, harga-harga dan tarif menjadi tidak masuk akal kenaikkannya, mulai dari 30% bahkan ada yang sampai 100%. Mungkin karena para pelaku bisnis khawatir dalam menghadapi situasi ketidak stabilan akibat dari kenaikan BBM ini, sehingga wajar saja jika mereka untuk mengantisipasi resiko ketidak stabilan ini memiliki hitung-hitungan sendiri-sendiri yang akibatnya kenaikan harga dan tarif menjadi beragam.
Dikatakan bahwa harga BBM di Indonesia adalah yang paling murah dibanding negara-negara tetangga seperti Singapore, Malaysia, Vietnam, Filipina dan Thailand. Dan ketika dinaikkan harganya, hal ini menuai banyak protes dari sebagian rakyat Indonesia karena buat mereka harga tersebut termasuk mahal.
Namun apakah benar harga BBM di Indonesia termasuk mahal ?
Jawabannya adalah tidak, bahkan Indonesia dan malaysia adalah negara yang menetapkan harga BBM-nya lebih rendah dibandingkan dengan Singapore, Vitenam, Filipina dan Thailand.
Berikut perbandingan harga BBM-nya (sumber http://regional.kompasiana.com/2014/11/19/perbandingan-harga-bbm-indonesia-dan-negara-asean-687323.html ), ada koreksi untuk harga RON 95 di Thailand, yaitu sekitar Rp 12,800 dan RON 91 sekitar Rp 12,100 (sumber: http://finance.detik.com/read/2014/11/24/080101/2756800/1034/thailand-sudah-tidak-jual-bbm-subsidi ):
Indonesia
Pertamax Plus (RON 95) = 11,600
Pertamax (RON 92)Â = 10,200
Premium (RON 88) = 8,500
Solar (Diesel)Â = 7,500
Malaysia
Pertamax Plus (RON 95) = 8,360.50
RON 97Â = 9,269.25
Solar (Diesel)Â = 7,997
Singapore
Pertamax Plus (RON 95) = 19,282.30
Pertamax (RON 92)Â = 18,906.06
RON 98 = 20,411.02
Solar (Diesel)Â = 14,109
Thailand
Pertamax Plus (RON 95) = 12,800
RON 91 = Rp 12,100
Solar (Diesel)Â = 10,933.08
Filipina
Pertamax Plus (RON 95) = 12,136.95
RONÂ 91 = 11,964.65
Solar (Diesel)Â = 9,704.51
Vietnam
Pertamax Plus (RON 95) = 12,554.09
Pertamax (RON 92)Â = 12,211.55
Solar (Diesel)Â = 10,984.12
Jika melihat dari perbandingan harga BBM-nya saja disetiap negara tersebut mungkin terlihat wajar jika BBm di Indonesia dinaikkan, namun jika melihat dari purchase power penduduknya hal ini belum tentu wajar.
kita harus melakukan perbandingan Income Per Kapita. Lalu, Apakah Income Per Kapita itu ?
Pendapatan per kapita adalah besarnya pendapatan rata-rata penduduk di suatu negara. Pendapatan per kapita sering digunakan sebagai tolok ukur kemakmuran dan tingkat pembangunan sebuah negara, semakin besar pendapatan per kapitanya, semakin makmur negara tersebut.
Rumusnya adalah : PDB (GDP) / jumlah penduduk (Population)
Berikut Perbandingan Income Per Kapita-nya (sumber wikipedia):
Indonesia
GDP = USD 856,000,000,000
Populasi = 252,164,800
Income Per Kapita (anually) = USD 3,395
Income Per Kapita (monthly) = USD 282.88
Malaysia
GDP = USD 336,913,000,000
Populasi = 30,358,000
Income Per Kapita (anually) = USD 11,098
Income Per Kapita (monthly) = USD 924.83
Singapore
GDP = USD 297,941,000,000
Populasi = 5,469,700
Income Per Kapita (anually) = USD 54,471
Income Per Kapita (monthly) = USD 4,539.26
Thailand
GDP = USD 387,253,000,000
Populasi = 66,720,153
Income Per Kapita (anually) = USD 5,804
Income Per Kapita (monthly) = USD 483.68
Filipina
GDP = USD 272,207,000,000
Populasi = 98,900,000
Income Per Kapita (anually) = USD 2,752
Income Per Kapita (monthly) = USD 229.36