Gus teja world music adalah grup musik etnik yang di gawangi oleh Agus Teja Sentosa atau yang sering di panggil Gus teja. Gus teja sendiri berasal dari ubud bali adalah seorang maestro berbagai alat music tiup.
Saya telah lama mendengarkan dan menyukai alunan lagu-lagu karya gus teja. Musik yang di ciptakan dan di mainkan dari suling gus teja sangat etnik dan bernuansa bali. Tidak heran jika sebagian besar tempat di bali selalu memutarkan lagu dari gus teja world music sepanjang waktu.
Pada sabtu, tanggal 16 juli 2016 lalu, saya berkesempatan untuk menyaksikan langsung pertunjukan Gus Teja World Musik yang di adakan oleh Galeri Indonesia Kaya persembahan Bakti budaya djarum foundation yang terletak di West Mall Grand Indonesia Shopping Mall Lantai 8. Mengambil tema “From Heaven to Earth” Gus teja world music menghanyutkan saya dan penikmat seni yang berada auditorium Indonesia kaya, dengan alunan Lagu-lagu dari beberapa alat musik etnik yang bernuansa bali.
Lagu demi lagu di bawakan terkadang di selipkan penjelasan dari gus teja tentang arti dan maksud di balik lagu tersebut. Kejutan yang hadirkan oleh gus teja saat itu tidak hanya berupa alunan lagu tetapi hadir kalaborasi indah antara musik gus teja dengan tarian dari Dewi Aryani.
Mata saya tertuju pada gerakan lentur, lembut dan indah dari tarian Dewi Aryani, sementara indra pendengaran saya di saat bersamaan menikmati suara suling dari gus teja. Suasana sangat tenang terlihat penikmat seni lainnya ikut hanyut dalam suasana saat itu.
Gus teja membawakan lagu-lagu dari ketiga album Rhythm of Paradise (2010), Flute for love (2011) dan Ulah Egar (2015), lagu yang di bawakan antara lain : Morning Happiness, Hero (pahlawan yang di maksud di sini adalah para petani, pelaut yang karena mereka kita bisa makan) Senandung tembung, ulah egar ( bersenang-senang), Romance, A night in bali , Meong-meong..juru pencar..ratu anom (yang berupakan lagu dari bali) dan di tutup dengan lagu Unify (yang mana lagu ini di gambarkan gus teja bentuk dari kebhinekaan di Indonesia). Di layar ikut diputarkan video musik dari lagu-lagu Gus teja
[caption caption="Album Gus Teja"]
Saat di alunkannya lagu unify gus teja mengajak saya dan penikmat seni lainnya untuk bertepuk tangan mengiringi lagu unify, suasana sangat hidup dan interaksi terjalin indah. Sampai di akhir tiupan suling lagu unify yang menandakan berakhirnya pertunjukan “Form Heaven to Earth” tepuk tangan menggemuruh dari seisi penikmat seni di Auditorium Indonesia kaya, saya dan beberapa penikmat seni lainnya tidak ragu untuk memberikan Standing Applause.
[caption caption="Gus Teja From Heaven to earth"]
Di akhir gus teja menceritakan pengalamannya yaitu saat awal mulai terjun untuk membentuk grup musik dimana demi keyakinan dan kecintaanya pada alat musik tiup, Gus teja nekat untuk rekaman dan mencetak 1000 keping CD music sendiri, CD tersebut sebagian di bagikan kepada teman, Gus teja juga berusaha menitipkan CD tersebut di toko musik. Tidak jarang tolakan di dapat gus teja saat menawarkan musiknya.
Perlahan lagu-lagu Gus teja mulai di mainkan di toko atau tempat-tempat di bali, dari sana banyak yang mulai mencari tahu tentang lagu yang sedang di putarkan sampai di jawaban lagu tersebut adalah lagu dari Gus teja world music. Saat ini hampir di setiap tempat di bali, baik hotel, rumah makan, kawasan wisata dan pertokoan memainkan lagu-lagu Gus Teja World Music. Selain itu Gus Teja world music sering mengisi festival- festival kebudayaan di bali, tidak jarang juga manggung di luar negeri.
Hal yang di ajarkan dari gus teja dimana ada mimpi kita harus selalu yakin akan mimpi kita, rintangan pasti ada dan butuh kesabaran, keyakinan, usaha dan tidak menyerah kunci keberhasilan
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H