Mohon tunggu...
Muslimin Beta
Muslimin Beta Mohon Tunggu... wiraswasta -

Seorang pemulung ilmu yang tinggal di SWIS (Sekitar Wilayah Sudiang),Makassar. Penggemar Sepakbola, blogger, peneliti, aktivis NGO, punya bisnis jaringan dan seorang citizen reporter yang berafiliasi pada organisasi Aliansi Penulis-Pewarta Warga Indonesia (APPWI), www.appwi.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Wilson Lalengke Menyebarkan Isu Negatif Pada Muslimin Beta

20 Juli 2011   23:55 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:31 745
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karena kehilangan bahan argumentasi yang logis dari Wilson Lalengke,  sebagaimana pernah ditulis di Kompasiana (Melawan Arogansi Wilson Lalengke)   Ketua Umum Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI)  itu memilih menyebarkan isu negatif kepada Muslimin Beta, Ketua PPWI Sulawesi Selatan. Isu yang disebarkan Wilson Lalengke bahwa Muslimin Beta menerima dana asing dari Polisario. Isu disebarkan melalui Facebook dalam sebuah perbincangan dengan Maulana Data dan juga disebarkan melalui email ke pengurus DPD PPWI Sulawesi Selatan.

Wilson Lalengke mencoba berkelit dengan melakukan penyebaran berita negatif tentang keterlibatan Ketua DPD PPWI Sulsel dengan dana asing, tapi Wilson Lalengke melupakan bahwa justru dirinya yang menerima dana asing dari Kedutaan Besar Kerajaan Maroko di Jakarta. Dana asing Kedubes Maroko mengalir ke kantong Wilson Lalengke ketika PPWI melakukan Lomba Karya Tulis RI-Maroko dan ketika jadi pembicara talkshow on air hari Minggu, 1 Mei 2011 pukul 08.30 pagi. Wilson Lalengke terkena pepatah "Memercik Air Di Dulang, Terpercik Muka Sendiri".

Terlihat jelas kompetensi seorang Wilson Lalengke yang tidak memiliki pengalaman dalam berorganisasi. Tuntutan DPC PPWI Makassar dan DPD PPWI Sulsel cukup sederhana yang meminta WIlson Lalengke meminta maaf karena telah melakukan penyimpangan organisasi karena mengambil keputusan organisasi melalui pertemuan hanya dari petemuan bertopik "Silaturahmi" bukan melalui rapat pengurus PPWI Nasional. Apakah pengurus DPN PPWI hanya Wilson Lalengke seorang diri sehingga dirinya bebas mengambil keputusan seenak perutnya saja yang akan merestrukturisasi DPC PPWI Makassar dan DPD PPWI Sulsel ?

Fakta ini juga menandakan bahwa Wilson Lalengke yang jebolan sarjana pendidikan dari Riau itu tidak menguasai isu politik internasional tapi cawe-cawe menceburkan diri dari isu Sahara Barat. Wilson Lalengke tidak mengetahui persis bahwa Kerajaan Maroko telah melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB dan keputusan Mahkamah Internasional atas pendudukan Sahara Barat sejak tahun 1975. Baca tulisan Udayana Sucitra dari Universitas Paramadina di Kompasiana berjudul Konflik Sahara Barat.

Karena itu, Wilson Lalengke menyadari kompetensinya dalam berorganisasi dan segera melepaskan jabatannya sebagai Ketua Umum DPN PPWI karena tidak cakap dan tidak cukup punya pengalaman dalam mengambil keputusan organisasi. Kepada segenap pengurus DPC dan DPD PPWI seluruh Indonesia agar bersatu menurunkan Wilson Lalengke sebagai Ketua Umum DPN PPWI.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun