[caption id="attachment_117633" align="alignleft" width="600" caption="Screen Syut Akun twitter Daeng Gassing (Foto: Ipul)"][/caption] Anda punya pengalaman dalam pergaulan virtual dan sosial media? Pasti semua punya pengalaman. Namun pengalaman rekan saya sesama Blogger Makassar punya pengalaman spesial karena akun twitternya sebagai social media di-follow oleh Polda Metro Jaya. Tak urung rekan tersebut merasa dumba-dumba (Bahasa Makassar artinya deg-degan). Rekan blogger tersebut adalah Ipul Daeng Gassaing yang memiliki akun di twitter: @ipulgasssing. Pria yang sehari-hari bekerja disebuah perusahaan pengembang perumahan tersebut merasa kaget ketika suatu pagi (25/10/2010) membuka emailnya terdapat notifikasi dari twitter yang memberitahu bahwa Polda Metro Jaya baru saja mem-follow-nya. Ini berarti mulai sekarang kicauan Ipul akan dipantau oleh polisi. Bagi saya, siapapun termasuk Polda Metro Jaya atau aparat intelijen yang mem-follow akun sosial media tidak merasa tertekan atau dimata-matai. Toh mereka sedang menjalankan tugasnya sebagai aparat keamanan negara, saya pun menjalankan "tugas" tugas saya sabagai warga negara (civil society) yang dapat sewaktu-waktu mengoreksi kebijakan pemerintah. Bisa saja akun kita sudah lama dimatai-matai oleh aparat keamanan atau intelijen dengan nama tertentu, dan tidak menggunakan nama lembaga seperti Polda Metro Jaya. Misalnya menggunakan akun nama Nurdin M Top atau tokoh-tokoh terkenal, padahal dibalik akun tersebut adalah seseorang yang berafiliasi pada organisasi intelijen tertentu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H