Mohon tunggu...
Muslimin Beta
Muslimin Beta Mohon Tunggu... wiraswasta -

Seorang pemulung ilmu yang tinggal di SWIS (Sekitar Wilayah Sudiang),Makassar. Penggemar Sepakbola, blogger, peneliti, aktivis NGO, punya bisnis jaringan dan seorang citizen reporter yang berafiliasi pada organisasi Aliansi Penulis-Pewarta Warga Indonesia (APPWI), www.appwi.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Difollow Polda Metro Jaya

20 Juni 2011   03:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:21 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_117633" align="alignleft" width="600" caption="Screen Syut Akun twitter Daeng Gassing (Foto: Ipul)"][/caption] Anda punya pengalaman dalam pergaulan virtual dan sosial media? Pasti semua punya pengalaman. Namun pengalaman rekan saya sesama Blogger Makassar punya pengalaman spesial karena akun twitternya sebagai social media di-follow oleh Polda Metro Jaya. Tak urung rekan tersebut merasa dumba-dumba (Bahasa Makassar artinya deg-degan). Rekan blogger tersebut adalah Ipul Daeng Gassaing yang memiliki akun di twitter: @ipulgasssing. Pria  yang sehari-hari bekerja disebuah perusahaan pengembang perumahan tersebut merasa kaget ketika suatu pagi (25/10/2010) membuka emailnya terdapat notifikasi dari twitter yang memberitahu bahwa Polda Metro Jaya baru saja mem-follow-nya. Ini berarti mulai sekarang kicauan Ipul akan dipantau oleh polisi. Bagi saya, siapapun termasuk Polda Metro Jaya atau aparat intelijen yang mem-follow akun sosial media tidak merasa tertekan atau dimata-matai. Toh mereka sedang menjalankan tugasnya sebagai aparat keamanan negara, saya pun menjalankan "tugas" tugas saya sabagai warga negara (civil society) yang dapat sewaktu-waktu mengoreksi kebijakan pemerintah. Bisa saja akun kita sudah lama dimatai-matai oleh aparat keamanan atau intelijen dengan nama tertentu, dan tidak menggunakan nama lembaga seperti Polda Metro Jaya. Misalnya menggunakan akun nama Nurdin M Top atau tokoh-tokoh terkenal, padahal dibalik akun tersebut adalah seseorang yang berafiliasi pada organisasi intelijen tertentu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun