Mohon tunggu...
Muslimin Beta
Muslimin Beta Mohon Tunggu... wiraswasta -

Seorang pemulung ilmu yang tinggal di SWIS (Sekitar Wilayah Sudiang),Makassar. Penggemar Sepakbola, blogger, peneliti, aktivis NGO, punya bisnis jaringan dan seorang citizen reporter yang berafiliasi pada organisasi Aliansi Penulis-Pewarta Warga Indonesia (APPWI), www.appwi.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Intelijen Dibalik Isu NII?

28 April 2011   03:40 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:18 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Isu tentang NII (Negara Islam Indonesia) sebenarnya adalah isu lama yang kembali dihangatkan oleh kelompok tertentu. Orang-orang yang masih berpikiran idiologis yang menginginkan Negara Islam tetap ada tetapi tidak dominan dalam pikiran orang-orang Islam di Indonesia sehingga tidak perlu ditakutkan.

Adanya isu penculikan oleh orang-orang NII untuk tujuan mencuci otak sebenarnya sama-sama dengan gerakan bawah tanah yang lainnya yang bersifat idiologis, seperti mantan PKI. Siapa yang bisa menjamin bahwa idiologi Komunis telah mati di Indonesia meski secara organisasi PKI sudah dibubarkan? Sama dengan mimpi Indonesia menjadi Negara Islam, masih dimiliki oleh sekelompok tertentu, tetapi tidak dominan.

Dihembuskannya kembali isu NII, disamping bertujuan panjang untuk menggembosi pemeluk Islam secara keseluruhan di Indonesia juga memiliki tujuan jangka pendek yakni RUU Intelijen. Dengan menghembuskan adanya gerakan laten seperti NII, maka Intelijen mendapat pintu masuk untuk bisa eksis dan disahkan menjadi UU Intelijen.

Saya setuju dengan UU Intelijen, tetapi tidak setuju dengan draft RUU Intelijen yang memberikan hak eksekusi, hak penyadapan tanpa izin pengadilan, hak menculik warga negara, dan beberapa isu lainnya. Jadi bisa diambil kesimpulan, siapa pihak yang bermain dengan isu NII.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun