Mohon tunggu...
Muslimin Beta
Muslimin Beta Mohon Tunggu... wiraswasta -

Seorang pemulung ilmu yang tinggal di SWIS (Sekitar Wilayah Sudiang),Makassar. Penggemar Sepakbola, blogger, peneliti, aktivis NGO, punya bisnis jaringan dan seorang citizen reporter yang berafiliasi pada organisasi Aliansi Penulis-Pewarta Warga Indonesia (APPWI), www.appwi.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menyontek Saat UN

20 April 2011   04:19 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:37 460
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selama tiga hari pelaksanaan Ujian Nasional (UN) pada tingkat SMU/SMK, berita tentang praktek menyontek kerap muncul. Praktek tidak terpuji itu pada beberapa lokasi ditolerir, sementara para lokasi UN lainnya dilarang. Bagi yang mentolerir perilaku menyontek dalam ujian, karena khawatir tidak lulus ujian. Apabila tidak lulus ujian selama tiga hari itu, maka akan menentukan riwayat pendidikannya di sekolah yang berlangsung tiga tahun.

Toleransi terhadap perilaku menyontek saat ujian cermin toleransi masyarakat terhadap praktek Pencurian. Pelakunya pada suatu saat kelak akan mentolerir praktek-praktek tidak terpuji lainnya seperti korupsi. Memang tidak ada data bahwa para pelaku koruptor yang sudah inkrach ketika masih menjadi siswa  sering menyontek.

Siswa yang menyontek dan pengawas UN yang mentolerir perilaku menyontek semestinya sama-sama dihukum. Hukumannya sesuai dengan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional. Namun sependek ingatan saya, didalam UU Sisdiknas tidak pernah saya baca adanya klausul khusus tentang praktek menyontek saat ujian.

Meski demikian, hendaknya disadari semua pihak utamanya pada pengawas UN dan guru-guru untuk tidak pernah mentoleransi Praktek Menyontek saat ujian karena dampaknya akan sangat besar bagi pertumbuhan psikologis siswa yang dapat mendorong menjadi pelaku koruptor suatu saat kelak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun