Namun, perlu diingat bahwa kebijakan ini juga dapat menimbulkan beberapa dampak negatif seperti beralihnya pengguna vape ke rokok konvensional dan meningkatnya peredaran vape ilegal selain itu kebijakan pajak rokok elektronik 10% ini memiliki alasan yang menentang kebijakan ini  ialah menjadi Beban Konsumen dan Potensi Peredaran Ilegal kenaikan pajak 10% dianggap terlalu tinggi dan akan membebani konsumen terutama pada pengguna vape dengan pendapatan rendah. Yang kedua, Menyamakan Vape dengan Rokok Konvensional pihak kontra berpendapat vape bukan rokok tembakau sehingga seharusnya tidak dikenakan pajak yang sama. Vape dianggap sebagai alternatif yang lebih sehat dibanding rokok konvensional kenaikan pajak ini dinilai tidak adil karena tidak mencerminkan perbedaan risiko kesehatan keduanya. Lalu, Dampak Negatif Industri dan Ekonomi ialah Kenaikan harga bisa menurunkan daya beli konsumen dan berdampak negatif pada industri vape sehingga berpotensi menyebabkan hilangnya lapangan pekerjaan dan berkurangnya pemasukan pajak dari produsen vape resmi. Yang terakhir ialah Keterbatasan Efektivitas Pajak pihak kontra mempertanyakan efektivitas pajak dalam menekan konsumsi. Kenaikan harga mungkin justru akan mendorong peralihan ke rokok konvensional yang lebih murah pendekatan kebijakan yang lebih komprehensif, seperti kampanye bahaya vape dan regulasi produk dinilai lebih efektif.
Oleh karena itu, pemerintah perlu melakukan edukasi kepada masyarakat tentang bahaya vape dan memperketat pengawasan terhadap peredaran vape ilegal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H