Mohon tunggu...
PriMora Harahap
PriMora Harahap Mohon Tunggu... karyawati -

Female. Just an ordinary people and resident of Jakarta who loves and interested in writing, singing, dancing, reading, playing piano, listening to the music (especially classic & jazz), art & culture, social, economic, politic, finance and learning new things more interesting.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kampanye Hitam – How Far Can U Go ???

9 Juli 2014   10:58 Diperbarui: 18 Juni 2015   06:54 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ajang kontestasi pilpres kali ini diwarnai persaingan yang sengit. Kampanye diluncurkan ke ruang publik oleh tim sukses setiap kandidat untuk dapat meraih perhatian publik. Tak terbatas pada kampanye yang menonjolkan aspek positif dari capres dan cawapres, namun kampanye negatif hingga kampanye hitampun marak terjadi.

Kampanye negatif masih dapat dipahami karena tetap didasari oleh fakta. Jenis kampanye ini justru dapat membantu masyarakat pemilih mengenali lebih dalam karakter dan rekam jejak setiap kandidat.

Namun yang tak kalah gencar adalah beredarnya kampanye hitam yang dihembuskan oleh lawan kandidat ke kandidat lainnya. Kampanye ini jelas tidak dapat dibenarkan karena tidak berdasarkan fakta bahkan dapat digolongkan sebagai fitnah.

Sejauh Presiden mendatang mmg Terpilih melalui Cara2 Terhormat, Beradab, Berbudaya dan Berakhlak, maka tidak perlu risau siapapun capres yg terpilih...

Tapi bila cara yang ditempuh melalui bentuk2 kampanye hitam tentu sungguh disayangkan karena masih ada manusia2 - yg semestinya menjadi makhluk paling mulia di muka bumi ini yg dianugerahi dgn akal budi, nalar dan nurani shg dapat membedakannya dari seekor binatang - melakukan tindakan hina spt menebar fitnah, yang bahkan dilakukan oleh manusia2 di Indonesia - yg konon masyarakat yg mengaku beradab, berbudaya dan beragama (entahlah kalau berTuhan) - namun ternyata masih menempuh cara2 yg nista, biadab dan menjijikkan dgn menghalalkan segala hal hanya untuk sebuah kemenangan dan kekuasaan fana – tanpa harga diri.

Adanya penyebaran kampanye hitam ke salah satu kandidat tentu saja akan mencerminkan betapa rendahnya tingkat keimanan dan keyakinan akan adanya Tuhan Sang Maha Penguasa dari pihak yang memperoleh keuntungan atas kampanye hitam tersebut. Bagaimanapun keyakinan seseorang akan kuasa dari Sang Maha Pemilik Kehidupan akan mencegahnya dari perbuatan hina tersebut.

Tindakan keji serupa fitnah hanya mampu dilakukan oleh mereka yang tidak memahami dan gagal memaknai nilai-nilai keagamaan, sehingga dengan ringan menghalalkan segala cara, tanpa rasa takut akan turunnya laknat dari Sang Maha Pencipta.

Bagi mereka yang meyakini keberadaan Tuhan Sang Maha Agung akan menyadari bahwa segala sesuatu di muka bumi ini berb atas karena Tuhan tidak pernah tidur. Dia yang Maha Mengetahui apa yang terjadi di muka bumi dan semesta alam, bahkan yang tidak diketahui oleh manusia dan yang masih diniatkan sekalipun, yang akan menetapkan batasan sekaligus ganjaran bagi setiap tindakan manusia.

How far can U go ???

7 Juli 2014

-PriMora Harahap-

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun