Mohon tunggu...
Prima Wijaya
Prima Wijaya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Teknik Elektro

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Teknik Elektro dan Arsitektur Mercu Buana Kenalkan Teknologi Bangunan Pintar di Pulau Lancang

8 Juni 2023   19:52 Diperbarui: 8 Juni 2023   21:15 691
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Muhammad Hafizd Ibnu Hajar ST,M.Sc

Sabtu 6 Juni 2023, Program studi Teknik Elektro dan Arsitektur melakukan kolaborasi dalam kegiatan pengabdian masyarakat kerjasama dalam negeri Universitas Mercu Buana.

Kegiatan ini dilaksanakan oleh para Dosen dan Mahasiswa Universitas Mercu Buana yang terdiri dari Program Studi Teknik Elektro dan Arsitektur di Pulau Lancang,Kecamatan Pulau Pari, Kabupaten Pulau Seribu DKI Jakarta. 

Universitas Mercu Buana di Pulau Lancang
Universitas Mercu Buana di Pulau Lancang

Pulau lancang terletak di barat Jakarta dengan luas 15 Hektar, dan panjang dari pulau ini kurang lebih 1 km. 

Pulau ini dihuni oleh mayoritas nelayan dan guru, Di Pulau Lancang sendiri ada Madrasah hingga SMP namun tidak ada SMA.Oleh karena itu anak-anak pulau lancang sendiri harus keluar dari Pulau jika ingin menempuh pendidikan.

Sebelumnya hubungan Pulau Lancang dan Universitas Mercu Buana sudah terjalin lama, terbukti pada diadakannya Community Action Plan di tahun 2020, Universitas Mercu Buana pada kali itu membantu Pulau Lancang untuk mendirikan sarana dan prasarana yang mendukung adanya kegiatan ekonomi dan pariwisata.

Juni 2023
Juni 2023

“Hubungan kami dan Pulau Lancang sebelumnya sudah pernah terjalin, dimulai dengan Community Action Plan (CAP) DKI Jakarta.Oleh dari itu kami ingin melanjutkan dari apa yang pernah kami tanam dan buat oleh Pulau ini” Ujar Kepala Program Studi Teknik Arsitektur Wibisono Bagus Nimpuno, ST, M.Sc

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dihadiri oleh Dewan Guru, Karang Taruna dan Masyarakat Sekitar.Kegiatan ini bertujuan untuk mengerti dari masalah yang dihadapi oleh mitra yang kemudian akan di proses dan diberikan solusinya. Peran masing masing program studi ini adalah memahami dan memberikan solusi sesuai dengan bidang dan keahllian masing masing, sebagai contoh, pada pulau ini kurangnya fasilitas elektronik yang produktif, seperti komputer, laptop atau proyektor. Maka dari itu dibutuhkan adanya peran bidang Teknik Elektro dalam permasalahan itu.

Seperti halnya bidang Arsitektur, minimnya sarana dan fasilitas dari bangunan yang ada di Pulau Lancang menjadikan kegiatan produktif jadi terhalang. Dan kurangnya tempat atau spot yang membuat daya perekonomian disana itu produktif dan menghasilkan juga menjadi masalah utama dari Pulau Lancang, hal tersebut menjadi tantangan bagi Program Studi Arsitektur dalam merealisasikan keselarasan dan fungsi dari kegiatan Pengabdian yang di adakan.

Seperti yang di katakan oleh Ketua Program Studi Teknik Elektro Dr.Eng Heru Suwoyo ST,M.Sc , bahwa Pengabdian Kepada Masyarakat itu adalah suatu indikator dari ketepatan dalam meneliti dan pendidikan. Jadi hasil akhir dari suatu pendidikan di Universitas adalah Pengabdian Kepada Masyarakat.

Dr.Eng Heru Suwoyo ST,M.Sc dan perwakilan Pulau Lancang.r gambar
Dr.Eng Heru Suwoyo ST,M.Sc dan perwakilan Pulau Lancang.r gambar

Permasalahan kurikulum pendidikan di Pulau Lancang, yang harus membutuhkan banyak buku dan perbedaan materi yang menyulitkan dewan guru yang memberikan dampak pada perekonomian guru.

Bapak Usman Kepala, Madrasah Pulau Lancang
Bapak Usman Kepala, Madrasah Pulau Lancang

“Kami merasa berat pada kurikulum yang kami terapkan, dikarenakan kemampuan kami hanya sampai kurikulum 2014 dan buku-buku hanya tersedia untuk mengikuti itu. Namun pihak pemerintah harus mewajibkan kami mengikuti kurikulum terbaru yang mengharuskan kami untuk membeli Buku dan materi baru lagi” ujar perwakilan dewan guru Pulau Lancang.

Permasalahan ini menjadi tantangan bagi para dosen, dikarenakan permasalahan pendidikan adalah prioritas utama bagi dosen. “Kami akan membantu dalam perbaikan pendidikan dan kurikulum, dan kami sebelumnya sudah sering berkolaborasi dan membantu banyak sekolah formal dan non formal dan diharapkan menjadi evaluasi bagi kedua pihak” Ujar Muhammad Hafizd Ibnu Hajar ST,M.Sc selaku Sekretaris Program Studi Teknik Elektro.

Muhammad Hafizd Ibnu Hajar ST,M.Sc
Muhammad Hafizd Ibnu Hajar ST,M.Sc

Selain itu kelayakan sarana dan fasilitas juga menjadi kesulitan kedua di Pulau Lancang, masyarakat bercerita bahwa banyaknya sarana pariwisata yang rusak dan terbengkalai akibat kurangnya perbaikan dan maintenance dari Pihak setempat. Dan masyarakat meminta agar dibantu dalam pembangunan fasilitas dan sarana agar kegiatan pariwisata dan ekonomi kreatif bisa berjalan sempurna dan bisa memperbaiki masalah akar yaitu ekonomi.

“Saya menyarankan bahwa seluruh masyarakat di Pulau Lancang ini bisa membuat suatu kegiatan dalam gotong royong untuk membersihkan dan perawatan fasilitas di Pulau Lancang, dan diadakannya sosialisasi dalam perbaikan tersebut agar nantinya fasilitas bisa baik” Ujar dosen Arsitektur Bapak Annizar Bachri, M.Arch.

Annizar Bachri, M.Arch.
Annizar Bachri, M.Arch.

Selain itu solusi dari perbaikan perekonomian di Pulau Lancang ialah pemanfaatan nya teknologi dalam kegiatan ekonomi dan produktif seperti yang disampaikan dosen Teknik Elektro. “Banyak peluang dari bidang ilmu teknik elektro untuk menjadi penunjang perekonomian dan pariwisata di pulau ini, contohnya penggunaan IoT dan Komunikasi Digital yang bisa membantu pemasaran dan daya tarik di Pulau ini” Ujar Galang Persada N.H Ph.D, Selaku dosen teknik elektro.

Kurangnya pemerataan pendidikan tingkat lanjut juga menjadi akar permasalahan lambatnya perkembangan ekonomi kreatif di pulau tersebut,”Saya rasa pemuda pemudi di Pulau ini mengambil pendidikan tertingginya guna menciptakan peluang dari apa yang mereka pelajari, Seperti di bidang Elektro atau arsitektur” ujar Hayadi Hamuda ST,MT selaku dosen Teknik Elektro.

Kegiatan ini berisi tentang tanya jawab kepada Masyarakat sekitar Pulau Lancang, dan dilanjutkan untuk mengitari pulau untuk memahami sumber perekonomian warga di Pulau Lancang.

“Setelah mengikuti kegiatan ini kami merasa terbuka pikirannya dan merasa lega, karena banyak solusi dan harapan yang diberikan oleh para dosen dan mahasiswa dari Fakultas Teknik Universitas Mercu Buana. Besar harapan kami, dan kami mohon sebesar besarnya agar kegiatan ini tidak berhenti sampai sini saja. Kami berharap agar kami dipandu dan diberikan masukan yang sesuai dengan masalah kami” Ujar perwakilan dari Kelurahan Pulau Pari.

Kegiatan ini ditutup dengan SGD atau sharing group discussion dan pengisian umpan balik dan kuesioner terhadap pemateri dan materi yang disampaikan oleh narasumber.

Kegiatan ini diharapkan menjadi pembuka awal kolaborasi bidang ilmu elektro dan arsitektur dalam melakukan pengabdian atau kegiatan pada masyarakat yang menjadi metode yang optimal dan sesuai di era 4.0 ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun