Seperti halnya bidang Arsitektur, minimnya sarana dan fasilitas dari bangunan yang ada di Pulau Lancang menjadikan kegiatan produktif jadi terhalang. Dan kurangnya tempat atau spot yang membuat daya perekonomian disana itu produktif dan menghasilkan juga menjadi masalah utama dari Pulau Lancang, hal tersebut menjadi tantangan bagi Program Studi Arsitektur dalam merealisasikan keselarasan dan fungsi dari kegiatan Pengabdian yang di adakan.
Seperti yang di katakan oleh Ketua Program Studi Teknik Elektro Dr.Eng Heru Suwoyo ST,M.Sc , bahwa Pengabdian Kepada Masyarakat itu adalah suatu indikator dari ketepatan dalam meneliti dan pendidikan. Jadi hasil akhir dari suatu pendidikan di Universitas adalah Pengabdian Kepada Masyarakat.
Permasalahan kurikulum pendidikan di Pulau Lancang, yang harus membutuhkan banyak buku dan perbedaan materi yang menyulitkan dewan guru yang memberikan dampak pada perekonomian guru.
“Kami merasa berat pada kurikulum yang kami terapkan, dikarenakan kemampuan kami hanya sampai kurikulum 2014 dan buku-buku hanya tersedia untuk mengikuti itu. Namun pihak pemerintah harus mewajibkan kami mengikuti kurikulum terbaru yang mengharuskan kami untuk membeli Buku dan materi baru lagi” ujar perwakilan dewan guru Pulau Lancang.
Permasalahan ini menjadi tantangan bagi para dosen, dikarenakan permasalahan pendidikan adalah prioritas utama bagi dosen. “Kami akan membantu dalam perbaikan pendidikan dan kurikulum, dan kami sebelumnya sudah sering berkolaborasi dan membantu banyak sekolah formal dan non formal dan diharapkan menjadi evaluasi bagi kedua pihak” Ujar Muhammad Hafizd Ibnu Hajar ST,M.Sc selaku Sekretaris Program Studi Teknik Elektro.
Selain itu kelayakan sarana dan fasilitas juga menjadi kesulitan kedua di Pulau Lancang, masyarakat bercerita bahwa banyaknya sarana pariwisata yang rusak dan terbengkalai akibat kurangnya perbaikan dan maintenance dari Pihak setempat. Dan masyarakat meminta agar dibantu dalam pembangunan fasilitas dan sarana agar kegiatan pariwisata dan ekonomi kreatif bisa berjalan sempurna dan bisa memperbaiki masalah akar yaitu ekonomi.
“Saya menyarankan bahwa seluruh masyarakat di Pulau Lancang ini bisa membuat suatu kegiatan dalam gotong royong untuk membersihkan dan perawatan fasilitas di Pulau Lancang, dan diadakannya sosialisasi dalam perbaikan tersebut agar nantinya fasilitas bisa baik” Ujar dosen Arsitektur Bapak Annizar Bachri, M.Arch.