Mohon tunggu...
Primavera RizkaNalarsari
Primavera RizkaNalarsari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Mahasiswa D4 Manajemen Perkantoran Digital Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Membongkar Realitas Pemerataan Akses Pendidikan Berkualitas di Indonesia: Antara Harapan dan Kenyataan

12 Juni 2024   14:42 Diperbarui: 12 Juni 2024   16:17 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan merupakan sebuah keharusan bagi bangsa Indonesia demi perkembangan pembangunan, sebab dasar pembangunan yang strategis adalah pendidikan. Pendidikan haruslah digunakan untuk mendidik segenap rakyat, bukan hanya untuk beberapa golongan tertentu saja. 

Di Indonesia, pemerintah dan berbagai lembaga terkait telah berupaya keras untuk mewujudkan visi pemerataan akses pendidikan berkualitas, yang sejalan dengan cita-cita untuk menciptakan sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing.

Konsep pemerataan akses pendidikan berkualitas adalah gagasan yang luhur. Pemerataan pendidikan berkualitas di Indonesia tentunya harus mencerminkan tekad untuk mengeliminasi kesenjangan yang ada dalam akses pendidikan antara berbagai kelompok masyarakat. 

Tujuannya adalah memberikan peluang yang setara bagi setiap anak untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas, tanpa memandang latar belakang geografis, ekonomi, maupun sosial mereka. Namun, di balik harapan dan tujuan mulia ini, terdapat realitas kompleks yang perlu ditempuh. (Azis, 2019)

Menurut Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (2014), Handoyo and Zulkarnaen (2019) ada beberapa permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target pembangunan pendidikan, memberikan gambaran mendalam tentang hambatan-hambatan yang merintangi langkah-langkah menuju pemerataan akses pendidikan berkualitas. yaitu salah satu tantangan utamanya adalah kesenjangan antara daerah perkotaan yang lebih maju secara infrastruktur dengan daerah pedesaan yang sering kali terkendala oleh keterbatasan fasilitas dan tenaga pengajar berkualitas.

Faktor geografis dan infrastruktur memainkan peran penting dalam mengakses pendidikan. Para siswa di daerah terpencil mungkin harus menghadapi perjalanan jauh dan sulit setiap hari hanya untuk mencapai sekolah. 

Permasalahan tersebut di sebabkan oleh beberapa wilayah mungkin mendapatkan lebih banyak perhatian dan dukungan daripada yang lain mengakibatkan ketidaksetaraan dalam akses pendidikan berkualitas. Hal ini dapat terjadi karena sejumlah faktor, termasuk alokasi anggaran yang tidak merata atau prioritas yang berbeda dari pemerintah daerah. 

Tidak hanya kesenjangan geografis yang menjadi hambatan. Kualitas guru juga menjadi faktor penentu dalam pemerataan akses pendidikan berkualitas. Guru yang terlatih dengan baik dan berkompeten memiliki dampak besar terhadap hasil belajar siswa. Sayangnya, distribusi guru yang merata dengan kualifikasi yang sama belum sepenuhnya tercapai di seluruh negeri. (Lestari, 2022)

Faktor infrastruktur dan teknologi juga memengaruhi pemerataan akses pendidikan. Di era digital, akses ke teknologi dan fasilitas pembelajaran modern semakin penting. 

Namun, masih banyak daerah terkendala oleh infrastruktur yang tidak memadai dan keterbatasan akses teknologi, menciptakan kesenjangan siswa dalam mengakses pendidikan berkualitas. 

Selain itu, rendahnya keterlibatan masyarakat juga dapat mempengaruhi upaya pemerataan akses pendidikan. Suksesnya upaya ini tidak hanya tergantung pada peran pemerintah, tetapi juga keterlibatan aktif dari masyarakat, orang tua, dan komunitas lokal. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun