Solo -- Hipertensi sekarang sudah menjadi penyakit yang mendominasi sebagai penyakit terbanyak didunia. Data dari penelitian WHO tahun 2019 menyatakan bahwa sekitar 3 Milliar penduduk dunia menderita hipertensi, dimana 1 dari 3 oarng menderita hipertensi didunia.Â
Sedangkan sebanyak kurang lebih 80% dari penderita hipertensi tidak mendapatkan terapi pengobatan. Salah satu hal yang menyebabkan penderita hipertensi jarang memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan adalah karena pada penderita Hipertensi tdiak merasakan tanda gejala pada penyakit tersebut.
Kadang pasien tidak merasakan keluhan hipertensi tetapi tiba -- tiba akan terasa parah apabila sudah mengalami pecah pembuluh darah. Banyak sekali tetangga saya yang meninggal dunia dikarenakan terpeleset di kamar mandi, jatuh dari pohon dan kaget.Â
Setelah ditelusur dan dilakukan pemeriksaan lebih dalam ternyata pasien tersebut mengalami pecahnya pembuluh darah yang disebabkan tingginya tekanan darah pada seseorang atau yang disebut dengan Hipertensi.Â
Istilah ini disebut dengan "The Sillent Killer" atau pembunuh diam -- diam, dimana penyakit tersebut tidak memiliki gejala pasti tetapi membunuh secara diam -- diam.
Banyak faktor yang bisa menyebabkan terjadinya hipertensi atau tekanan darah tinggi, antara lain : Terlalu banyak mengkonsumsi tinggi garam, konsumsi lemak yang berlebih, kolesterol jahat yang berlebih didalam tubuh, terjadinya arterosklesoris pada saluran pembuluh darah, faktor gen keturunan, faktor usia, mempunyai riwayat diabetes mellitus, jarang berolahraga dan obesitas.Â
Selain faktor tersebut, faktor yang paling banyak adalah dikarenakan terjadinya Arterosklerosis pada pembuluh darah yang disebabkan plak kolesterol yang menyumbat pembuluh darah sehingga menyebabkan tekanan darah pada pembuluh darah menjadi tinggi.
Sedangkan tindakan untuk mengatasi masalah kesehatan pada hipertensi dibagi menjadi dua yaitu : Tindakan farmakologi dan tindakan non farmakologi. Tindakan farmakologi sendiri adalah pemberian obat -- obatan pada pasien Hipertensi dengan ACE Inhibitor atau dengan kombinasi lain yang bertujuan untuk mengatur Angiotensin 1 dan Angiotensin 2. Sedangkan terapi non farmakologis adalah dengan melakukan tindakan mandiri keperawatan seperti relaksasi otot progresif, terapi rendam kaki air hangat dll.
Dosen Spesialis Medikal Bedah "Prima Trisna Aji" juga mengungkapkan bahwa Grafik kejadian hipertensi dari tahun ke tahun semakin meningkat. Hal ini apabila dibiarkan maka Dunia akan gawat dengan kondisi Hipertensi, maka dari itu pentingnya edukasi bagi masyarakat penting diaplikasikan supaya penyakit Hipertensi ini bisa terkontrol dan tidak menyebabkan komplikasi yang lebih parah seperti pecah Pembuluh darah, Stroke, penyakit jantung koroner dll.
"Grafik angka kejadian dari Kemenkes Research setiap tahun semakin tinggi, hal ini kalau tidak segera diatasi maka dunia akan terjaid Gawat Hipertensi. Untuk itu pentingnya peran edukasi tenaga medis bagi penderita dan keluarga supaya bisa mengontrol penyakit tersebut", Ucap Prima Trisna Aji kepada Redaksi media Online. *Red
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H