Â
Setiap kali kita bertemu saudara atau teman, yang kita atau mereka tanyakan selalu sama:
Bagaimana kabarmu?
Bagaimana kabar keluargamu?
Bagaimana kabar anak-anakmu?
Bagaimana pekerjaanmu?
Sangat jarang, atau bahkan mungkin kita tidak pernah mendengar baik diri kita sendiri atau orang lain bertanya, "Bagaimana kabar hatimu hari ini?"
Menghadaplah Kepada Allah dengan Hati yang Suci
Sekilas, pertanyaan seperti itu terdengar aneh. Tetapi, justru pertanyaan inilah yang semestinya perlu kita tanyakan, paling tidak terhadap diri kita sendiri: "Bagaimana kabar hati kita hari ini?"
Hati adalah pusat pergerakan jasad insan. Jika hati seseorang itu sehat, maka seluruh anggota tubuh akan sehat dan sejahtera. Sebaliknya, jika hatinya kotor, maka amal perbuatan anggota tubuh juga akan rusak dan kotor, tiada guna dan tiada berpahala.
Rasulullah (Shallallahu alaihi wa sallam) bersabda,
"Ketahuilah, sesungguhnya dalam tubuh manusia ada segumpal daging, jika segumpal daging itu baik, maka akan baik seluruh tubuh manusia, dan jika segumpal daging itu buruk, maka akan buruk seluruh tubuh manusia, ketahuilah bahwa segumpal daging itu adalah hati manusia." (HR. Bukhari dan Muslim)
Maka, sudah sepatutnya pula kita selalu muhasabah, bertanya kepada diri sendiri, "Bila nanti ketika ajal menjemput, dengan hati apa kita akan menemui Allah?"
Allah berfirman,
(yaitu) pada hari (ketika) harta dan anak-anak tidak berguna, kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih (QS Asy-Syuura, 26: 88-89)
Nah, Allah sendiri meminta kita untuk menghadap ke hadirat-Nya dengan hati yang bersih (Qolbun Saliim). Segala apa yang ada pada diri kita tidak berguna, kecuali hati, karena hati adalah pusat dari segala sesuatu dalam diri manusia.
Ciri Hati yang Suci
Jika di akhirat nanti kita harus menghadap Allah dengan hati yang suci, maka ketika kita masih di dunia, kita harus mempersiapkannya. Lagipula, Allah tiada melihat seperti apa kondisi tubuh kita atau keelokan wajah kita.
Rasulullah (Shallallahu alaihi wa sallam) bersabda,
"Sesungguhnya Allah tidak melihat ke tubuhmu atau ke wajahmu, tetapi Dia melihat ke hatimu," dan Rasulullah menunjuk ke arah hati dengan jari-jarinya. (HR Muslim)
Lalu, seperti apa hati yang bersih dan murni itu?
Suatu ketika Rasulullah (Shallallahu alaihi wa sallam) ditanya: "Mana yang termasuk orang-orang yang terbaik?"
Rasulullah (Shallallahu alaihi wa sallam) menjawab: "Setiap orang yang murni hatinya dan tulus dalam ucapan."
Para sahabat bertanya lagi: "Tulus dalam ucapan, kami tahu apa ini, tapi apa yang (dimaksud) suci hatinya?"
Rasulullah (Shallallahu alaihi wa sallam) menjawab: "Ini adalah (hati) yang saleh dan murni, tidak ada dosa, tidak ada ketidakadilan, dendam atau iri di dalamnya." (HR Ibnu Majah)
Cara Menyucikan Hati
Terus, bagaimana agar hati kita menjadi bersih?
Rasulullah (Shallallahu alaihi wa sallam) bersabda,
"Hati ini menjadi berkarat seperti halnya besi ketika terkena air." Saat ditanya apa yang bisa menjernihkan hati, Rasulullah menjawab, "Banyak mengingat kematian dan membaca Al-Quran." (HR Baihaqi)
Di dalam hadis lain, Rasulullah (Shallallahu alaihi wa sallam) bersabda,
"Janganlah banyak bicara tanpa mengingat Allah. Sesungguhnya berbicara berlebihan tanpa mengingat Allah mengeraskan hati. Dan sesungguhnya orang yang paling jauh dari Allah adalah orang yang keras hati." (HR Tirmidhi)
Di dalam kitab Fawaaid, Imam Ibnul Qayyim Al-Jauziyah mengatakan:
"Carilah (kedamaian) hatimu di tiga tempat: Â saat mendengarkan Al-Quran, saat menghadiri majelis ilmu, atau saat bersepi sendiri (dalam ibadah). Jika engkau tidak mendapatkannya, maka memohonlah kepada Allah agar Dia memberimu hati yang lain. Karena jika engkau tidak mendapatkan kedamaian itu (pada hakekatnya) engkau tak lagi memiliki hati."
Doa Agar Hati Kita Tetap Bersih
Sebagaimana sering berkarat, hati juga sering terbolak-balik kondisinya. Di pagi hari kita beriman, di sore hari kita bisa menjadi kafir. Rasulullah (Shallallahu alaihi wa sallam) menggambarkan hati manusia berada di antara dua jari Yang Maha Pengasih.
"Hati semua manusia berada di antara dua jari Pengasih seolah-olah mereka adalah satu hati yang Dia putar sesuai kehendaknya." Kemudian Rasulullah berkata, "Ya Tuhan, yang membolak-balikkan hati, arahkan hati kami kepada ketaatan-Mu!" (HR Muslim)
Rasulullah (Shallallahu alaihi wa sallam) juga sering berdoa meminta Allah menjaga hati kita tetap berada dalam agama yang benar, Islam:
"Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, tetapkan hati kami dalam agama-Mu." ((HR Bukhari)
Setiap pagi, setelah mengucapkan syukur kepada Allah atas segala nikmat yang kita peroleh hingga detik itu, tanyakan pada diri sendiri, bagaimana kabar hati kita hari ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H