Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

4 Kisah Ujian Hidup di Dalam Surah Al-Kahfi

6 Mei 2022   07:12 Diperbarui: 6 Mei 2022   07:17 3134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap kali memasuki kebunnya, si kaya dengan sikap angkuh berkata, "Aku kira kebun ini tidak akan binasa selama-lamanya, dan aku kira hari Kiamat itu tidak akan datang, dan sekiranya aku dikembalikan kepada Tuhanku, pasti aku akan mendapat tempat kembali yang lebih baik dari pada ini."

Kawannya, si miskin menasihati untuk selalu ingat bahwa semua yang sudah didapatkannya adalah atas kehendak Allah. Dan hendaknya selalu mengucapkan,

"Sungguh, atas kehendak Allah, semua ini terwujud, tidak ada kekuatan kecuali dengan (pertolongan) Allah."
 

Hingga suatu ketika, Allah membalikkan keadaan dirinya. Kebun anggur yang selama ini dia banggakan hancur, dan harta kekayaannya musnah. Si kaya ini pun menyesal dan berkata, 

"Betapa sekiranya dahulu aku tidak mempersekutukan Tuhanku dengan sesuatu pun." 

Namun sudah terlambat! (QS Al-Kahfi, 18: 32-44)

Hikmah dari kisah ini adalah bahwa harta dan anak-anak hanya perhiasan kehidupan dunia. Amal kebajikan yang terus-menerus adalah lebih baik pahalanya di sisi Allah serta lebih baik untuk menjadi harapan.

3. Ujian Ilmu Pengetahuan -- Kisah Nabi Musa (Alaihissalam) dan Nabi Khidir (Alaihissalam)

Kisah ketiga adalah tentang ujian ilmu pengetahuan. Suatu ketika seseorang dari Bani Israil bertanya kepada Nabi Musa  (Alaihissalam) siapa yang paling alim (memiliki pengetahuan paling banyak di dunia ini)? 

Nabi Musa  (Alaihissalam) menjawab "Aku" karena menganggap dirinya sebagai Nabi Allah memiliki sebagian besar pengetahuan di "Dunya" ini. Nabi Musa (Alaihissalam) lupa bahwa Dia yang yang telah menciptakan dunia ini memiliki semua pengetahuan lebih dari siapa pun. Maka Allah menegurnya karena dia tidak mengembalikan ilmu itu kepada Allah Taala. Kemudian Allah mewahyukan kepadanya, 

"Aku mempunyai seorang hamba di tempat pertemuan dua laut yang lebih alim daripadamu." (Riwayat Bukhari dari Ubay bin Ka'ab).

Dalam wahyu tersebut, Allah menyuruh Nabi Musa  (Alaihissalam) agar menemui orang itu dengan membawa seekor ikan dalam kampil (keranjang), dan di mana saja ikan itu lepas dan hilang di situlah orang itu ditemukan. Orang yang ditemui Nabi Musa tersebut adalah Nabi Khidir (Alaihissalam).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun