Seseorang yang berpuasa dan berhasil mendapatkan pendidikan Akal Pikiran, dialah yang berhak disebut sebagai Ulul Albab.
Allah berfirman,
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal (Ulul Albab). (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), "Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka. (QS Ali Imran, 3: 190-191)
4. Pendidikan Rasa
Puasa Ramadan adalah sekolah yang memberikan pendidikan rasa. Hakikatnya, puasa mendidik kita untuk dapat merasakan penderitaan orang-orang fakir dan miskin, yang karena kekurangannya sering merasa kelaparan.
Rasulullah sering mengingatkan kita, bahwa ukuran keimanan seseorang terletak dari empatinya terhadap penderitaan orang lain.
 Maka, orang yang berhasil mendapat Pendidikan Rasa di bulan Ramadan adalah orang yang memiliki karakter Ta'awuun, orang yang ringan tangan, suka menolong sesama.
Mumpun bulan Ramadan belum berlalu, mumpung masih ada sisa-sisa hari di bulan suci, mari kita jadikan puasa Ramadan sebagai Madrasah Rohani kita. Sehingga usai Ramadan, kita bisa menyandang predikat sebagai orang yang Qolbun Saliim, memiliki Nafsul Muthmainnah, ber-Ulul Albab, dan Ta'awuun. Kesemua karakter ini dibungkus dalam satu paket gelar, yakni sebagai orang yang Muttaqiin (orang yang bertakwa).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H