Sayangnya, pahala yang sedemikian besar ini tidak bisa menarik perhatian umat Islam! Banyak masjid yang sepi dari bacaan Al-Quran, bahkan di bulan Ramadan, bulan turunnya Al-Quran.
Kalaupun ada umat Islam yang bertadarus, terutama di masjid-masjid kampung, kaidah tadarus-nya dilupakan. Mereka hanya sekedar membaca secara bergiliran, saling menyimak, tapi lupa untuk belajar dan memperbaiki bacaannya!
Bahkan tak jarang, mereka membaca dengan cepat agar cepat pula khatam Al-Quran. Semakin sering mengkhatamkan Al-Quran, semakin bisa dibanggakan!
Padahal hakikat tadarus, sebagaimana yang dimaksudkan oleh Imam Malik dan Imam Nawawi, adalah untuk memperbaiki bacaan dan penguasaan tajwid. Tadarus adalah kesempatan terbaik bagi setiap muslim untuk saling menegur serta memperbaiki kesalahan masing-masing, dan bukan untuk sekedar membaca bergiliran sampai mengkhatamkan Al-Quran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H