Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Mari Menyempurnakan Salat Kita untuk Mencegah Kemungkaran

27 Februari 2022   19:26 Diperbarui: 28 Februari 2022   15:34 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kesalahan umum yang sering dan banyak dilakukan umat Islam adalah melakukan salat dengan terburu-buru. Padahal, salah satu rukun salat adalah tumaninah atau berdiam diri sebentar setiap kali selesai melakukan satu gerakan salat.

Seperti yang disampaikan Rasulullah SAW dalam hadis di atas, seseorang yang melakukan salat dengan kerendahan hati dan rukuk (tunduk) kepada Allah, maka dosa-dosanya akan terhapuskan, selama dia tidak melakukan dosa besar.

Ketika orang yang berdoa berdiri di hadapan Allah dengan hati yang penuh perhatian, tunduk, murni, mengarahkannya kepada Allah, dan membaca takbir (mengucapkan 'Allahu Akbar': Allah Maha Besar) untuk memulai salat, hakikatnya dia menyatakan bahwa Allah lebih besar dari siapapun dan apapun.

Kemudian, ia memulai salatnya dan memohon ampun kepada Allah dengan mengucapkan doa istiftah. Kemudian, orang yang salat mencari perlindungan kepada Allah dari godaan setan dan membaca Al-Fatihah, yang dikenal sebagai Ummul-Quran (induk Al-Quran). Surat Al-Fatihah dikenal sebagai induk Al-Quran karena menggabungkan semua makna iman dan tauhid. 

Surat Al-Fatihah memuat pengakuan kepada Allah, pujian sebagai ungkapan rasa syukur, mengagungkan, mengakui Hari Pembalasan dan bahwa Allah adalah Tuannya, menyembah dan memohon pertolongan kepada-Nya, serta meminta petunjuk kepada Tuhannya dan tidak ada kecualinya. Petunjuk di sini mengacu pada petunjuk jalan para nabi, dan orang-orang yang beriman. Kemudian, orang yang salat itu memohon kepada Allah agar melindunginya dari jalan orang-orang yang menimbulkan kemarahan-Nya dan orang-orang yang sesat.

Jika seseorang memahami sepenuhnya apa artinya ini, apakah dia akan melakukan perbuatan keji dan dosa dengan sengaja?

Jika orang tersebut memahami arti dari semua ini dalam salatnya, dia akan menyelesaikan salat sebagai orang yang berbeda (lebih baik) dengan cahaya batin yang lebih terang. Dia akan memperbaharui kepatuhannya kepada Allah dan tidak akan pernah berani melanggar larangan-Nya. Inilah yang dimaksud dalam firman Allah bahwa salat itu mencegah perbuatan keji dan mungkar.

Mari kita perbarui dan sempurnakan salat kita dan memohon kepada Allah agar menjadikan kita termasuk orang-orang yang senantiasa mendirikan salat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun