Usia empat puluh tahun adalah usia pertengahan, ketika masa muda kita tinggalkan di suatu tempat, dan kemakmuran serta keharuman keturunan kita menunggu di depan.
Pada usia empat puluh, seseorang mulai merasakan kematangan hidup yang diperkuat secara materi, dipersenjatai dengan pengalaman hidup yang kaya. Banyak ilmuwan dan orang-orang kreatif mulai menulis karya mereka yang paling cemerlang pada usia ini.
Pada usia empat puluh, hitungan minggu dikurangi menjadi ukuran hari, dan hari berlalu seperti satu jam. Pada usia empat puluh, kata-kata ibu, ayah, orangtua dan anak-anak memperoleh makna yang berbeda, lebih dalam dan lebih vital.
Hari ini, setelah membalik halaman buku anak-anak favorit saya yang sudah menguning, melihat foto-foto buram di album, dan usai menyediakan keperluan ibu mertua saya yang rambutnya sudah memutih semua, saya membuka tangan dan memohon kepada Sang Pencipta Yang Mahakuasa:
"Ya Tuhanku, berilah aku petunjuk agar aku dapat mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau limpahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku dan agar aku dapat berbuat kebajikan yang Engkau ridai; dan berilah aku kebaikan yang akan mengalir sampai kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertobat kepada Engkau dan sungguh, aku termasuk orang muslim."
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI