Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Life Hack Pilihan

Agar Sukses, Terimalah Kenyataan Bahwa Hidup Ini Memang Tidak Adil

29 Januari 2022   07:30 Diperbarui: 29 Januari 2022   11:18 1207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilusi bahwa hidup harus adil justru akan menempatkan kita dalam situasi yang sangat penuh kebencian (unsplash.com/Eric Ward)

Ada orang yang bekerja keras, tapi penghasilannya tetap, tidak pernah bertambah. Sementara ada orang lain hanya kerja sedikit, malah lebih banyak menganggurnya tapi bisa sukses besar. Seolah Dewi Fortuna selalu bersamanya.

Ya, hidup memang tidak adil. Kehidupan di dunia tidaklah sama dengan kehidupan di surga, di mana semua orang bisa merasakan kebahagiaan yang sama rata dan sama rasa.

Banyak orang merasa hidup ini tidak adil. Orang-orang ini melihat orang lain mencapai kesuksesan luar biasa sementara (secara keliru) memberi kesan bahwa mereka hampir tidak berusaha. Di pihak mereka, orang-orang yang mengeluh ini berusaha keras tetapi tidak mendapatkan hasil yang mereka berikan untuk berhasil.

Orang yang merasa hidup ini tidak adil cenderung frustasi besar dengan kehidupan mereka. Mereka tidak pernah berhenti mengeluh. Sudah berjuang mati-matian, tapi tetap tidak bisa sukses juga atau setidaknya mencapai tujuan besar yang mereka cita-citakan. 

Kesuksesan Bisa Diraih dengan Menerima Kenyataan Hidup ini Tidak Adil

Daripada mengeluh sia-sia, lebih baik bersyukur, introspeksi dan menerima kenyataan yang sudah jelas: hidup ini memang tidak adil. Ilusi bahwa hidup harus adil justru akan menempatkan kita dalam situasi yang sangat penuh kebencian. 

Sikap atau kondisi menerima kenyataan hidup ini tidak adil justru akan membuat hidup kita lebih damai, dan memperbesar peluang kita untuk menapaki jalan kesuksesan.

Salah satu kenyataan hidup tidak adil adalah setiap orang ditakdirkan memiliki bakat yang berbeda. Ada yang lebih berbakat, dan ada yang tidak. Namun pahamilah, bahwa kesuksesan itu tidak ditentukan dari bakat seseorang. Kata Thomas Alfa Edison,

Sukses itu 1% bakat dan 99% kerja keras.

Semakin cepat kita menerima kenyataan ini, semakin cepat kita dapat melangkah maju dalam hidup kita. Dalam kondisi seperti ini, tidak ada gunanya membandingkan diri kita dengan orang lain.

Saya cukup sering mengulangi kutipan dari Bill Gates ini:

"Jangan membandingkan dirimu dengan siapapun di dunia ini... jika kamu melakukannya, kamu menghina dirimu sendiri."

Tugas kita adalah menemukan kekuatan diri kita. Setelah kita menemukan kekuatan, kita harus membangunnya untuk berhasil menaklukkan tujuan. Kabar baiknya adalah bahwa -- seperti yang dikatakan Thomas Alfa Edison -bakat saja tidak pernah cukup dalam hidup. Cepat atau lambat, mereka yang bekerja secara konsisten dengan ketahanan pada akhirnya akan mencapai kesuksesan.

Kita bisa belajar dari fabel Aesop yang menceritakan lomba lari antara kelinci dan kura-kura. Aesop sendiri tidak menjelaskan apa pelajaran dari dongeng yang ia ceritakan. Tapi seorang penyair Romawi kuno, Publius Ovidius Naso  atau yang dikenal dengan nama pendeknya Ovid, menerjemahkan moral cerita kelinci dan kura-kura itu dalam kutipan yang sederhana:

"Air yang menetes keluar dari batu bukan melalui kekuatan, tetapi melalui kegigihan."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Life Hack Selengkapnya
Lihat Life Hack Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun