Liburan Akhir Tahun di Bawah Bayang-bayang Omicron
Libur telah tiba!
Pemerintah akhirnya seperti tak kuasa menahan desakan masyarakat yang menginginkan liburan akhir tahun. Meski dibayang-bayangi penularan kasus Covid-19 varian Omicron, pemerintah akhirnya mengubah kebijakan pembatasan sosial, terutama terkait dengan aktivitas pembelajaran sekolah.
Sebelumnya, pemerintah akan menerapkan PPKM Level 3 di hampir semua kota besar di Indonesia. Kegiatan pembelajaran juga tetap berlangsung selama akhir tahun dengan tujuan untuk menahan gelombang wisatawan lokal dalam rangka pencegahan dan penanggulangan Covid-19 selama Natal dan Tahun Baru.
Mendadak, kebijakan itu pun berubah. Sesuai dengan Instruksi Menteri Dalam Negeri nomor 66 Tahun 2021 Tentang Pencegahan dan Penanggulangan Covid-19 Pada Saat Natal 2021 dan Tahun Baru 2022, kegiatan pembelajaran Semester Ganjil tahun 2021 dinyatakan berakhir pada 24 Desember 2021. Anak-anak pun mulai bisa menikmati liburan akhir tahun.
Para pelaku wisata menyambut gembira kebijakan terbaru ini. Gambaran akan betapa ramainya tempat-tempat wisata di masa liburan akhir tahun kali ini sudah mulai tampak. Maklum, sudah dua tahun masyarakat menahan diri untuk tidak liburan karena pandemi Covid-19.
Meski begitu, jangan terlalu bergembira. Jangan terburu-buru merencanakan tempat-tempat wisata mana saja yang akan dikunjungi. Ingat, pandemi Covid-19 belum resmi berakhir.Â
Varian Omicrons masih tetap membayangi kita, dan sekalipun beberapa ahli kesehatan menyatakan varian ini memiliki tingkat keparahan yang lebih rendah daripada varian Delta (dinilai dari proporsi orang yang dites positif yang melaporkan gejala, atau dengan proporsi kasus yang mencari perawatan di rumah sakit setelah infeksi) tetap saja tingkat penularannya sangat tinggi (5,4 kali lebih tinggi daripada varian Delta).
Ragam Aktivitas Menarik untuk Anak-anak Selama Liburan Akhir Tahun
Alih-alih memenuhi tempat wisata, kita bisa mengisi waktu liburan akhir tahun dengan beragam aktivitas yang menarik bagi anak-anak. Aktivitas yang bisa menggantikan waktu layar mereka, sekaligus menjadikan waktu luang mereka lebih bermakna.
Berikut ragam aktivitas menarik bagi anak-anak usia sekolah Taman Kanak-kanak:
Bermain Jejak Angka
Bahan: Kertas Karton, sticker angka
Melalui permainan ini, anak-anak bisa belajar mengenal angka sekaligus mengurutkannya. Cara membuat dan memainkannya sangat mudah. Pertama, gambar sketsa sandal (bagian kanan dan kiri) di kertas karton, lalu gunting membentuk sandal. Tempelkan sticker angka (bisa dibuat dengan mencetak angka dan menempelkannya dengan lem/selotip).
Setelah jadi, susun sandal dari kertas karton tersebut dalam urutan angka yang acak. Kemudian, minta anak-anak untuk mengurutkannya dengan cara meletakkannya di lantai, lalu menginjak sandal kertas tersebut sesuai urutan angkanya.
Selain untuk memperkenalkan angka dan mengurutkannya, aktivitas ini juga bertujuan untuk melatih motorik kasar anak-anak. Saat mereka menginjak sandal kertas, ini akan melatih keseimbangan dan kekuatan otot kaki.
Membentuk Huruf
Bahan: flashcard huruf, plastisin/clay
Anak-anak suka bermain plastisin/clay. Membentuk benda-benda tertentu dengan plastisin akan melatih motorik halus anak-anak dan mengembangkan imajinasi mereka.
Selama liburan, kita bisa mengajak anak-anak bermain plastisin dengan cara baru yang mengasyikkan, sekaligus mengenalkan huruf-huruf maupun kata-kata yang mudah pada anak-anak.Â
Caranya mudah, cukup menyiapkan beberapa plastisin (usahakan yang berwarna-warni agar anak-anak tertarik), dan flashcard atau potongan huruf dengan ukuran besar (bisa kita cetak sendiri). Kemudian, minta anak-anak untuk membentuk huruf dengan cara menempelkan plastisin pada flashcard atau potongan huruf tersebut.
Bermain Puzzle
Permainan puzzle (potongan gambar) sangat berguna untuk melatih keterampilan berpikir kritis anak-anak. Jika kita melatih anak-anak untuk bisa berpikir kritis sejak ini, dalam perkembangan usianya anak-anak dapat mulai membuat keputusan sendiri, untuk memecahkan masalah antara teman atau saudara kandung, hingga meningkatkan kemampuan anak-anak untuk mengatur dan mengidentifikasi emosi mereka.
Di internet, banyak situs yang menyediakan potongan puzzle yang bisa kita cetak sendiri. Kita juga bisa membuat puzzle sendiri dengan cara memotong gambar-gambar tertentu menjadi beberapa potongan, lalu mengacaknya dan meminta anak-anak untuk menyusunnya kembali.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H