Saat mengajak anak-anak jalan-jalan, saya bisa mengajarkan doa keluar rumah. Ketika anak-anak berada di luar ruangan, saya minta mereka memerhatikan dengan seksama apa yang mereka dengar dan mereka lihat. Sambil mengawasi, saya mulai bertanya pada anak-anak, mana benda-benda yang termasuk ciptaan Tuhan dan mana benda-benda yang termasuk ciptaan manusia. Saya kenalkan pada jenis dan nama-nama tumbuhan.
Ketika bertemu dengan tetangga atau orang tua yang saya kenal, saya mengajarkan kepada anak-anak bagaimana adab menghormati tetangga, bagaimana mengucapkan salam dengan baik dan benar. Keteladanan adalah kunci pembelajaran akhlak!
Setelah mengajak berjalan-jalan mengelilingi beberapa gang di sekitar sekolah, anak-anak kembali ke kelas. Wajah mereka berseri-seri. Beberapa anak saling bercerita tentang apa-apa yang mereka lihat di sepanjang perjalanan, bahkan rumah kosong yang sempat mereka lihat di gang sebelah mereka ceritakan dengan begitu serunya.
"Anak-anak, senang tidak jalan-jalannya?" Tanya saya setelah memberi mereka waktu istirahat.
"Senang, Pak!" Jawab anak-anak serempak.
"Besok kita jalan-jalan lagi ya pak?" Tanya beberapa anak.
"Insyaallah ya. Nah, sekarang saya mau tanya, binatang apa saja yang kalian lihat saat jalan-jalan tadi?"
"Kucing, burung!" Anak-anak berebutan menjawabnya.
"Bagus, terus tadi di jalan, anak-anak melihat semut tidak?"
Hampir semua anak menjawab tidak, kecuali satu anak yang mengacungkan jari dan menjawab, "Saya tadi melihat ada semut-semut berbaris di jalan, pas waktu saya lihat ke bawah."
"Bagus Fathan. Nah, menutup kelas hari ini, saya akan bercerita tentang kisah Nabi Sulaiman dan semut..."
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!