Sebelum menghadapi Cupid, Nico dan Jason bertemu dengan dewa angin barat Favonius. Sang dewa angin mengingatkan Nico bahwa saat berhadapan dengan Cupid nanti dia harus jujur perihal orang yang dicintainya yang saat itu tengah terjebak di lubang Tartarus. Awalnya, Jason mengira Nico tak akan kesulitan untuk mengaku bahwa dia mencintai Annabeth, yang bersama kekasihnya Percy Jackson terjatuh ke Dunia Bawah Tanah. Namun, ketika Favonius bercerita bahwa dia dulu pernah mencintai seorang pria, Hyacinthus, yang berakibat si dewa angin harus mengabdi pada Cupid, Jason akhirnya paham siapa yang sebenarnya dicintai oleh Nico, tak lain adalah putra Poseidon.
Dalam buku kelima berjudul Blood of Olympus, Rick Riordan mempertegas mitologi LGBT dengan adegan pengakuan Nico langsung pada Percy Jackson bahwa dia dulu pernah naksir Percy. Bahkan secara implisit, Rick Riordan membuat Nico mengalihkan cintanya pada Will Solace, anak dewa Apollo yang mengobatinya di perkemahan blasteran.Â
Pembaca Harus Bijak Memilih Bahan Bacaan
Jika komik Superman: Son of Kal El harus dicekal karena mengandung narasi dan penggambaran LGBT secara eksplisit, maka novel The Heroes of Olympus: House of Hades juga patut dicekal, atau ditarik dari peredarannya. Namun, masalahnya kan tidak sesederhana itu.
Sebagai pembaca, kita sendirilah yang harus bijak memilih bahan bacaan. Jika memang bahan bacaan itu mengandung sesuatu yang tidak sesuai dengan norma dan nilai yang kita anut, ya sudah tidak usah kita beli. Toh komik Superman: Son of Kal El itu tidak diedarkan secara gratis. Beda halnya apabila konten komik itu diedarkan gratis dan bisa diakses dengan begitu mudah oleh anak-anak kita.
Bukan berarti saya mendukung komik Superman: Son of Kal El atau novel The Heroes of Olympus yang mengandung nilai LGBT. Saya sendiri yang awalnya sudah terlanjur membeli dan membaca serial novel Percy Jackson tersebut juga sangat kecewa, dan tidak memperkenalkan serial novel tersebut ke anak-anak sebelum mereka mengerti dan memahami sepenuhnya konsekuensi LGBT. Bagaimanapun juga, konten di dalamnya tidak sesuai dengan nilai dan norma agama yang saya anut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H