Hasilnya? Kita menunda-nunda. Kita menjadi malas. Kita merasa tidak termotivasi untuk melakukan hal-hal yang seharusnya kita lakukan.
Otak kita terprogram untuk merasakan kenyamanan dan kesenangan. Kita percaya bahwa peluang paling mudah adalah peluang yang sudah benar-benar matang. Dengan kata lain, kita tidak diprogram untuk bersedia melakukan apa pun yang membutuhkan upaya apa pun untuk mencapai tujuan yang kita inginkan.Â
Sekarang kita tahu bahwa keengganan atau ketidakmauan adalah alasan sebenarnya di balik setiap penundaan, kemalasan, atau stagnasi yang pernah kita temui dalam hidup. Dan menghadirkan kemauan itulah yang seharusnya menjadi tantangan bagi kita untuk berubah menjadi lebih baik.
Sekarang pertanyaannya adalah: bagaimana?
Menghadirkan Kemauan dengan Strategi Just Do It
Nasihat sederhana namun terbaik yang bisa saya berikan untuk mengatasi rasa takut adalah kalimat tiga kata sederhana yang diubah Nike menjadi slogan pemasaran paling sukses sepanjang masa:
Just Do It!
Lakukan Saja!
Untuk memulai proses baru ini, kita harus menghentikan yang lain terlebih dahulu.
- Berhentilah menyalahkan keberuntungan.
- Berhenti menyalahkan orang lain.
- Berhentilah menunjuk pada pengaruh atau keadaan luar.
- Berhentilah menyalahkan masa lalu atau lingkungan kita.
Pendekatan ini adalah dasar untuk segala sesuatu tentang memiliki rasa tujuan dan disiplin.
Setelah kita menghentikan berbagai alasan atau kambing hitam atas rasa malas dan penundaan itu, proses berikutnya adalah menghadirkan kesediaan atau kerelaan.
Kemauan adalah kualitas atau keadaan siap untuk melakukan sesuatu. Tidak ada yang bisa mendorong kita mencapai keadaan siap untuk melakukan sesuatu kecuali kesediaan dari hati kerelaan. Rela melakukan upaya dan siap menanggung akibatnya. Kita bersedia untuk berubah, rela untuk melepaskan, kesediaan untuk menerima. Itulah kemauan yang nyata, ajaib, dan diilhami.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!