Mungkin ini terlihat aneh, tapi nyatanya memang demikian. Pernah mendengar ada kucing yang bisa kembali pulang meski sudah dibuang ke tempat yang jauh?
Atau kucing yang kembali pulang setelah beberapa tahun lamanya dia menghilang.
Aku pernah tiga kali memindahkan kucing liar, dan ketiganya ternyata balik lagi ke lingkungan sekitar rumahku. Padahal ketiga kucing liar ini kupindahkan ke tempat yang cukup jauh. Yah, jaraknya sekitar 2-4 kilometer dari rumah. Â Beberapa kali kucing peliharaanku juga pernah menghilang beberapa hari, namun akhirnya kembali pulang ke rumah.
Kasus ini bukan perkara metafisika atau takhayul, melainkan ada penyebab ilmiahnya. Banyak kucing bisa menemukan jalan pulang ke lingkungan yang sudah dikenalnya berkat indra penciuman mereka yang sangat sensitif.Â
Indra Penciuman Kucing Lebih Baik daripada Anjing
Orang mengira anjing memiliki indra penciuman yang sangat tajam. Bahkan anjing digunakan aparat kepolisian untuk mengendus dan melacak orang hilang hingga obat-obatan terlarang.Â
Faktanya, dengan 200 juta sel pendeteksi bau, kebanyakan orang akan terkejut mengetahui bahwa kucing sebenarnya memiliki indra penciuman yang lebih baik daripada anjing. Menurut para ahli, tajamnya indra penciuman kucing berkat adanya organ khusus yang disebut organ vomeronasal.  Organ ini berada di atap mulut dan mengandung neuron sensorik, yang membantu mendeteksi informasi dari lingkungan dan mengirimkannya ke otak.
Kucing terutama menggunakan indra penciumannya untuk berkomunikasi dengan kucing lain. Mungkin kamu pernah melihat sesama kucing saling mengendus dan membaui. Itu adalah cara mereka untuk memperkenalkan diri. Kucing menggunakan feromon dan kelenjar aroma di berbagai lokasi tubuhnya sebagai tanda pengenal diri. Jadi, salah apabila kamu mengira kucing berkenalan dengan sesama kucing dengan cara mengeong atau bentuk komunikasi verbal lainnya.
Selain untuk berkomunikasi dengan sesama, kucing menggunakan indra penciumannya untuk menemukan serta menangkap mangsa. Kucing juga menggunakan indra penciumannya saat menyelidiki dan mempertahankan wilayahnya.Hampir sama seperti anjing, kucing menggunakan urin dan fesesnya untuk menandai wilayah mereka.
Kucing akan berkeliaran dan memberi tanda di beberapa tempat untuk memperingatkan kucing lain agar tidak keluar dari ruangnya. Saat berjalan-jalan di wilayahnya, kucing akan menggunakan hidungnya untuk mengidentifikasi apakah ada kucing lain yang memasuki teritori mereka.
Rahasia Kucing Menemukan Jalan Pulang Menggunakan Indra Penciuman
Lalu, bagaimana cara kucing menemukan jalan pulang saat ia dipindahkan ke tempat yang jauh?
Ingat dongeng Hansel dan Gretel? Mereka menandai jalan ke rumah kue nenek sihir dengan serpihan kue. Seperti itulah cara kucing menandai jalan sehingga ia bisa balik lagi ke tempat semula. Tentu saja bukan dengan melempar serpihan kue ke jalan, melainkan dengan kelenjar aroma khas dari tubuhnya.
Jadi, ketika kucing dipindahkan atau berjalan-jalan ke lingkungan baru dan ingin pulang, kucing akan menggunakan indra penciumannya untuk mengingat apakah titik tempat ini pernah dilewatinya. Begitu seterusnya hingga ia tiba kembali ke tempatnya semula.
Konon kata banyak orang, kalau kita ingin memindahkan kucing dan agar kucing itu tidak kembali lagi, sebelum dibawa ke tempat yang baru kucing tersebut harus diputar-putarkan ke tiang listrik sebanyak tujuh kali. Tujuannya supaya si kucing bingung dan tidak bisa mengenali tempat tinggalnya yang lama.
Meskipun agak ragu-ragu, aku pernah mencoba cara tersebut. Tapi gagal. Kucing yang sudah kupindahkan ke tempat yang lumayan jauh, ternyata balik lagi ke lingkungan semula. Sekarang kucing itu dipelihara tetangga gang sebelah.
***
Referensi:
Bradshaw, J.W.S., Casey, R.A., and S.L. Brown. 2015. The Behaviour of the Domestic Cat. Cambridge University Press
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H