Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Fakta Ilmiah Manfaat Salat untuk Kesehatan Fisik dan Mental

2 Juli 2021   09:35 Diperbarui: 2 Juli 2021   09:38 391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penelitian ilmiah menyebutkan tindakan salat yang tenang dan khusyu ini dapat menenangkan pikiran dan mengurangi tingkat stres (unsplash.com/Levi)

Pandemi Covid-19 menjadikan banyak orang semakin tertekan secara emosional. Kebutuhan konseling dan psikoterapi pun semakin meningkat. Ini merupakan tantangan tersendiri bagi para psikolog dan terapis untuk mencari pendekatan baru yang lebih efektif. Salah satunya adalah dengan pendekatan ritual keagamaan.

Yoga, salah satu ritual keagamaan Hindu telah dikenal karena dasar ilmiahnya sebagai praktik gaya hidup sehat selama ribuan tahun. Hari ini, Yoga, terlepas dari afiliasi agamanya, telah menjadi salah satu praktik kebugaran paling populer di seluruh dunia.

Selain Yoga, salah satu praktik keagamaan yang sudah terbukti secara ilmiah memberi manfaat kesehatan fisiologis dan penyesuaian psikologis adalah salat. 

Fakta Ilmiah Manfaat Salat untuk Kesehatan Fisik dan Mental

Beberapa laporan penelitian tentang penerapan salat dalam psikoterapi menggambarkan hasil positif pada individu yang menunjukkan gejala patologis seperti ketegangan, kecemasan, depresi dan kecenderungan anti-sosial. Studi-studi ini telah menyoroti kemanjuran salat sebagai obat untuk tekanan mental ketika dilakukan dengan benar. Beberapa penelitian juga mengungkapkan bahwa peserta non-muslim yang melakukan gerakan fisik salat menunjukkan hasil yang cukup bagi perkembangan kesehatan fisik dan mentalnya.

Manfaat fisik dan fisiologis dari salat sudah banyak yang diteliti dan terbukti secara ilmiah. Ketika salat, sebagian besar otot dan persendian tubuh ikut bergerak. Gerakan salat juga melibatkan kontraksi dan relaksasi otot lembut yang terus menerus dengan harmoni dan keseimbangan yang sempurna. Tubuh menjalani rutinitas latihan yang unik selama salat dan oleh karena itu posisi serta gerakan salat membantu menjaga kebugaran pada individu yang sehat, yang mengarah pada peningkatan fleksibilitas, kekuatan otot (kemampuan otot untuk mengerahkan kekuatan) dan daya tahan otot (mengacu pada kemampuan untuk melakukan banyak pengulangan). 

Manfaat Kesehatan Fisik dalam Gerakan Sujud

Misalnya dalam gerakan sujud, otot tungkai, otot punggung dan perineum digerakkan berulang-ulang. Gerakan sujud juga memperkuat otot-otot leher sedemikian rupa sehingga jarang ditemukan orang yang melakukan sujud secara teratur setidaknya 34 kali sehari menderita spondylosis serviks (kerusakan ruas tulang leher dan bantalannya) atau mialgia nyeri otot.

Sujud juga menjadi satu-satunya gerakan di mana kepala berada pada posisi lebih rendah dari jantung. Ketika sujud, otak kita menerima peningkatan suplai darah. Lonjakan suplai darah ini memiliki efek positif pada memori, konsentrasi, jiwa dan kemampuan kognitif lainnya. Selama sujud, terjadi disipasi (hilangnya) energi elektromagnetik secara berkala yang menghasilkan perasaan menenangkan. Sebuah studi baru-baru ini menyelidiki aktivitas otak alfa selama salat telah melaporkan peningkatan amplitudo di daerah parietal dan oksipital sehingga menunjukkan keadaan relaksasi.

Manfaat kesehatan dari salat ini hanya dapat kita peroleh apabila kita melakukannya dengan benar, dalam hal ini adalah mencontoh gerakan salat Rasulullah Saw, sebagaimana sabda beliau, "Salatlah sebagaimana aku salat". (HR Bukhari & Muslim).

Penyucian diri Sebelum Salat dengan Wudhu

Sebelum salat, yang harus kita lakukan adalah menyucikan diri. Hakikatnya, setiap tindakan ibadah dalam Islam mengharuskan kita melakukan pembersihan fisik dan mempersiapkan diri secara spiritual. Rasulullah Saw mengatakan bahwa wudhu tidak hanya membersihkan orang secara fisik tetapi juga membasuh dosa-dosanya yang dilakukan oleh bagian badan yang dicuci melalui air yang menetes (HR Muslim).

Ketika berwudhu, kita dapat mempertahankan tingkat kebersihan fisik dan kemurnian spiritual yang tinggi. Pikiran diistirahatkan dari gangguan dan tekanan duniawi karena tindakan wudhu mengkondisikan jiwa untuk fokus secara tunggal pada tindakan kepatuhan dan penyerahan diri pada kehendak-Nya.

Saat kita memulai salat dengan tubuh yang bersih dan niat yang jelas, kita akan memasuki kondisi pikiran yang sesuai agar berkomunikasi dengan Allah. Inilah yang dinamakan khusyu. Kurang dari itu tidak hanya mengurangi pahala ibadah salat kita tetapi juga membuat kita kehilangan kesempatan untuk peremajaan rohani kita. 

Manfaat Salat hanya Dapat Diperoleh Apabila dilakukan dengan Khusyu

Penelitian ilmiah menyebutkan tindakan salat yang tenang dan khusyu ini dapat menenangkan pikiran dan mengurangi tingkat stres karena spiritualitas mengalahkan perhatian duniawi. Dalam istilah psikologis, kita dapat menyamakan keadaan pikiran saat salat secara khusyu ini dengan perendaman pikiran tunggal dengan fokus mendalam pada aktivitas yang ada dan yang mengarah pada kinerja maksimal.

Kita tahu bahwa keadaan pikiran kita, secara langsung atau tidak langsung, memengaruhi hampir semua hal yang kita lakukan dalam hidup. Berada dalam keadaan pikiran yang baik membuat kita merasa lebih hidup dan lebih produktif, dan hidup secara umum tampak lebih memuaskan. Itulah tujuan akhir dari salat, selain sebagai ibadah juga sebagai sarana terapi jiwa.

Gerakan salat memang memiliki banyak manfaat fisik dan fisiologis. Tetapi kita, sebagai muslim, hendaknya melakukan salat karena kepatuhan kita akan perintah-Nya -- bukan untuk mendapatkan kebugaran fisik (yang hanya merupakan manfaat tambahan dari karunia Allah berupa perintah salat itu).

Karena Salat adalah tindakan penyerahan diri kepada Allah, kita harus menempatkan iman tanpa syarat sepenuhnya kepada Allah dan memohon untuk menerima doa dan memberi kita pengampunan dan rahmat dari kondisi kesehatan, baik fisik maupun psikis yang buruk, terlepas dari sifatnya. 

Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenang (QS Ar-Ra'd, 13: 28)

***

Referensi: 

1. The Islamic Pray (Salah) and Yoga togetherness in mental Health

2. Physical benefits of (Salah) prayer - Strengthen the faith and fitness

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun