Tetapi, alasan seperti itu tidak perlu diberitahukan kepada pewawancara kerja. Lingkungan kerja adalah lingkungan profesional. Saat wawancara kerja, tak perlu mendramatisirnya dengan menceritakan hal-hal pribadi. Tetap berpihak pada profesionalitas dan bicarakan tentang pekerjaanmu sendiri.
Jangan berbicara negatif
Sekalipun lingkungan kerjamu yang sebelumnya toksik, jangan pernah membicarakannya saat wawancara kerja. Jangan berbicara negatif tentang pekerjaan, atasan, manajer, atau rekan kerjamu di tempat kerja yang lama. Sekalipun salah satu hal itu menjadi alasan kamu meninggalkan pekerjaanmu.
Seringkali, pewawancara kerja menginginkan jawaban yang konstruktif, bukan kritik. Jawaban negatif menunjukkan dirimu secara negatif pula. Hindari mengatakan apa pun yang dapat diartikan sebagai keluhan.
Hindari jawaban yang umum
Jawaban umum adalah cara paling pasti yang bisa menghilangkan minat pewawancara kerja.
Seperti apa jawaban umum itu?
"Saya ingin tantangan baru."
"Saya ingin mencari lebih banyak peluang."
"Saya ingin lebih sukses."
Jawaban seperti ini tidak menunjukkan secara pasti tentang siapa dirimu secara profesional. Alih-alih memberi jawaban umum, lebih baik kamu menjelaskan mengapa kamu menginginkan pekerjaan itu. Misalnya, Pekerjaan ini sesuai dengan keterampilan yang saya miliki.
Jangan menjelaskan secara berlebihan
Hal terakhir yang harus kamu lakukan saat wawancara kerja adalah, jangan menjelaskan secara berlebihan. Buat jawabanmu tetap singkat dan ringkas, dan hanya bicarakan tentang apa yang paling relevan dengan pekerjaanmu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H