Gitaris grup Slank, Abdee Negara mendapat durian runtuh. Dalam RUPS Telkom, Menteri Negara BUMN Erick Thohir menunjuk Abdee sebagai Komisaris Independen Telkom, menggantikan posisi yang sebelumnya dijabat Rhenald Kasali.
Terkait pengangkatan Abdee Slank menjadi komisaris independen Telkom, banyak netizen yang mengkritik keputusan Meneg BUMN Erick Thohir. Selain mempertanyakan janji Presiden Jokowi yang tidak akan bagi-bagi jabatan, mereka juga menanyakan kompetensi Abdee Negara sebagai komisaris independen Telkom.
Saya menilai setidaknya ada 3 faktor yang menjadi penentu kesuksesan transformasi Abdee Negara, dari musisi menjadi komisaris independen salah satu BUMN terbesar di tanah air.
Pertama adalah buah tangan. Abdee memang tidak punya buah tangan (karya kreatif) yang berhubungan dengan bidang telekomunikasi. Meski begitu, jangan pernah menanyakan track record-nya. Selama puluhan tahun berkarir bersama grup Slank, sudah banyak track-track laris yang direcord Abdee.
Kedua adalah garis tangan. Mungkin garis tangan (nasib/takdir) Abdee juga punya peran penting terkait pengangkatannya menjadi komisaris independen Telkom. Tapi karena garis tangan ini masalah gaib, kita tidak bisa memastikannya.
Ketiga adalah campur tangan. Ya, tanpa campur tangan orang dalam mustahil Abdee Slank dilirik menjadi kandidat komisaris independen, mengingat latar belakangnya dan pengalaman hidupnya yang sebagian besar dilaluinya menjadi musisi. Tanpa campur tangan orang dalam mustahil Abdee Slank akhirnya sukses diangkat menjadi komisaris independen Telkom.
Siapa orang dalam tersebut?
Sudah pasti yang berkuasa menentukan jabatan di perusahaan plat merah. Saya kira tak perlu menyebut nama, karena kita semua sudah tahu sama tahu.
Apakah campur tangan tersebut dilandasi sesuatu?
Tentu saja. Tidak ada orang yang mau bagi-bagi jabatan kalau tidak ada pemicunya. Saya kira latar belakang Abdee sudah cukup untuk mendapatkan kursi basah tersebut. Bukan latar belakangnya sebagai musisi, melainkan latar belakangnya selama 7 tahun terakhir yang aktif mendukung pak Jokowi sejak masa kampanye pilpres 2014.