Dalam kisah Nabi Yusuf a.s, sebelas putra Nabi Ya'qub lainnya pergi ke Mesir, di mana Yusuf saat itu diangkat menjadi pejabat yang mengurusi perekonomian rakyat. Ketika itu, mereka hendak meminta bantuan pangan karena negeri mereka, Kan'aan dilanda kelaparan akibat musim paceklik. Setelah bertemu, Yusuf lalu mengajak semua saudaranya tinggal di Mesir.
Selama tinggal di Mesir, kedua belas putra Nabi Ya'qub dan anak keturunannya menjaga iman tauhid yang diwarisi dari leluhur mereka, Ibrahim, Ishaq dan Ya'qub a.s. Mereka memelihara monoteisme dalam jangka waktu yang panjang, walaupun pada masa itu mereka hidup di tengah budaya keberhalaan (paganisme) yang dianut rakyat Mesir.
Namun, pada akhirnya Bani Israil terpengaruh oleh kaum pagan yang hidup bersama mereka. Bani Israil kemudian mulai meniru kaum pagan dan menggantikan agama yang dipilihkan Allah untuk mereka. Hingga kemudian Allah mengutus Nabi Musa dan Nabi Harun a.s, keturunan dari asbath Lawi untuk berdakwah dan mengembalikan kaumnya ke jalan yang benar.
Nabi Musa kemudian membawa kaumnya keluar dari Mesir (eksodus) untuk menghindari penganiayaan Firaun yang semakin berat. Setelah keluar dari Mesir, Bani Israil mendirikan kerajaan sendiri setelah menaklukkan beberapa wilayah termasuk di dalamnya adalah Kan'aan dan yang sekarang kita sebut wilayah Palestina dan Israel sendiri di bawah kepemimpinan Nabi Yusak (Yosua). Berturut-turut kemudian Bani Israil dipimpin oleh Nabi Daud dan Nabi Sulaiman.Â
Bangsa Israel dan Kaum Yahudi
Setelah itu, kerajaan Bani Israil terpecah dua: Kerajaan Israel dan Kerajaan Yehuda yang terpisah. Kerajaan Yehuda digambarkan terdiri dari Suku Yahudza (Yehuda/Judea), Suku Benyamin, sebagian Suku Lawi, dan kemudian menambahkan sisa-sisa suku lain yang bermigrasi ke sana dari Kerajaan Israel
Dari akar kata Yahudza/Yehuda ini kemudian muncul istilah Yahudi (Yehudim, bentuk plural dari kata Jew yang juga berasal dari akar kata yang sama), yang digunakan untuk menunjukkan keturunan Bani Israil yang bersatu ketika Suku Yehuda menyerap sisa-sisa dari berbagai suku Israil lainnya. Orang-orang Yahudi modern mengklaim garis keturunan dari suku-suku tersebut karena sepuluh suku utara (kerajaan Israel) hilang setelah peperangan melawan bangsa Asiria.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H