Tidak terasa sebentar lagi kita akan berpisah dengan Ramadan. Laksana bahtera yang siap mengangkat jangkar untuk kembali berlayar.
Sebelas bulan lamanya Ramadan meninggalkan kita, untuk kemudian berlabuh di hati orang-orang yang beriman di tahun berikutnya.
Semua terasa begitu cepat, dari awal yang dinanti hingga bersiap pergi. Â
Untukmu yang selama ini mengisi hari-harinya dengan kebaikan, maksimalkan amalanmu di sisa waktu yang ada. Â
Dan untukmu yang selama ini mengabaikan Ramadan, perbaikilah amalanmu sebelum ia benar-benar pergi dan mungkin tak akan pernah engkau jumpai lagi.Â
Ingat, amalan itu dinilai pada akhirnya.Â
Bila engkau kehilangan awal Ramadan, jangan sampai kehilangan akhirnya.Â
Bila engkau lalai di awal Ramadan, kini saatnya bersungguh-sungguh.Â
Lepaskan kepergian tamu mulia ini dengan amalan terbaik, agar imanmu tetap bersemi sepanjang tahun.Â
Hingga ketika ia kembali nanti, ia akan hinggap di hatimu dengan hikmah iman yang lebih tinggi.Â
Sebelum Ramadan pergi, mari kita manfaatkan waktu yang tersisa.
Mengejar ketertinggalan hari-hari yang telah berlalu dengan amalan terbaik: memperbanyak salat malam, tadarus Al-Quran, juga tak lupa untuk menyisihkan sebagian kelebihan harta.
Ummul Mu'minin Aisyah r.a berkata, "Rasulullah Saw sangat bersungguh-sungguh pada sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadan, melebihi kesungguhan beliau di waktu yang lainnya." (HR. Muslim).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H