Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Sandal Emas Firaun dan Terompah Kulit Bilal bin Rabah

3 Mei 2021   08:37 Diperbarui: 3 Mei 2021   08:49 9285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bilal memberi hikmah bagi kita bahwa derajat seorang hamba di sisi Allah Swt tidak terletak pada kekuasaan dan kekayaan (ilusrasi diolah pribadi)

Segera saja, Bilal menjadi sasaran tumpahan kemarahan Umayah dan Bani Jumah. Pada suatu ketika, di tengah hari bulat; waktu padang pasir berganti rupa menjadi neraka jahanam, mereka membawanya ke luar, lalu melemparkannya ke pasir yang bagai menyala dalam keadaan telanjang.  Kemudian beberapa orang laki-laki mengangkat batu besar panas laksana bara, dan menjatuhkannya ke atas tubuh dan dadanya.

Tak terlukiskan betapa berat siksaan yang ditanggung Bilal. Meski begitu, tak sepatah kata pun keluar dari mulutnya kecuali ucapan Ahad....! Ahad....! Ahad....!

Para penyiksa dari Bani Jumah sampai putus asa. Mereka berteriak, bahkan seakan-akan hendak memohon kepadanya: "Sebutlah Lata dan 'Uzza!"

Tetapi jawabannya tidak berubah dari: "Ahad ... ! Ahad ... !"

Siksaan kejam dan biadab ini mereka ulangi setiap hari, hingga karena dahsyatnya siksaan yang mereka perbuat, lunaklah hati beberapa orang di antara algojo-algojo yang menaruh kasihan kepadanya. Mereka berjanji dan bersedia melepaskannya asal saja ia mau menyebut nama tuhan-tuhan mereka secara baik-baik walau dengan sepatah kata sekalipun.

"Sebutlah apa yang kami sebut!", pinta mereka. Tetapi dengan ejekan pahit dan penghinaan yang menakjubkan Bilal menjawab: "lidahku tak dapat mengucapkannya ... !"

Karena tak dapat menahan gusar dan amarah murkanya, Umayah meninju sambil berseru: "Kesialan apa yang menimpa kami disebabkanmu, hai budak celaka?! Demi tuhan Lata dan 'Uzza, akan kujadikan kau sebagai contoh bagi bangsa budak dan majikan-majikan mereka!" Dan dengan keyakinan seorang mukmin dan kebesaran seorang suci, Bilal menyahut: "Ahad ... Ahad...

Hari demi hari berlalu, Bilal menghadapi siksaan yang menderanya dengan kesabaran yang luar biasa. Hingga suatu ketika, datanglah Abu Bakar as Shiddiq ke tempat penyiksaan Bilal, lalu berseru kepada algojo-algojo Bani Jumah,

"Apakah kalian akan membunuh seorang laki-laki karena mengatakan bahwa Tuhanku ialah Allah?!"

Kemudian katanya kepada Umayah bin Khalaf: "Terimalah ini untuk tebusannya, lebih tinggi dari harganya, dan bebaskan ia ... ! "

Kemudian pergilah Abu Bakar bersama sahabatnya yang bekas budak belian itu kepada Rasulullah saw. dan menyampaikan berita gembira tentang kebebasannya. Maka saat itu pun tak ubahnya bagai hari raya besar, bukan hanya bagi Bilal namun juga bagi sahabat-sahabat Rasulullah Saw lainnya.

Muazin Rasulullah, Muazin Islam yang Pertama

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun