Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Harusnya Jadwal Salat Bulan Ramadan, Bukan Jadwal Imsakiyah

15 April 2021   08:39 Diperbarui: 15 April 2021   09:01 1295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kata imsakiyah sepertinya hanya digunakan umat Islam Indonesia saja. Kata ini digunakan untuk menjelaskan waktu imsak, yakni waktu di mana kita harus menahan diri untuk tidak makan dan minum, sebelum azan subuh berkumandang.

Memang benar, kata imsak yang berakar dari kata shaum artinya menahan diri (dari hal-hal yang membatalkan puasa, seperti makan, minum dan lainnya). Waktu imsak di Indonesia kalau dikonversi menjadi kira-kira 10 menit sebelum azan subuh.

Itu sebabnya, setiap bulan Ramadan datang, banyak lembaga, institusi pemerintah atau swasta mengeluarkan apa yang disebut Jadwal Imsakiyah. Tujuannya untuk mengingatkan umat Islam akan waktu imsak.

Kalau kita perhatikan jadwal Imsakiyah tersebut, kita akan mendapati isinya tak lebih dari jadwal waktu salat, ditambahi waktu imsak. Memperhatikan isinya, maka seharusnya judul liflet, brosur atau grafik berisi tabel petunjuk waktu salat 5 waktu plus waktu imsak itu ditulis Jadwal Salat Selama Ramadan, bukan Jadwal Imsakiyah.

Mengapa?

Pertama, kata imsakiyah tidak dikenal KBBI. Kalau imsak memang ada, dengan arti seperti yang sudah saya sebutkan di atas.

Kedua, sampai sekarang masih ada khilafiyah atau perbedaan pendapat di antara umat Islam mengenai konsep waktu imsak itu sendiri.

Sebagian umat Islam menganggap tak ada yang namanya waktu imsak untuk membatasi aktivitas yang dapat membatalkan puasa. Mereka menyandarkan pendapatnya pada dalil Al-Quran berikut:

"Makan dan minumlah kalian hingga terang bagi kalian benang putih dari benang hitam, yaitu fajar." [QS Al Baqarah: 187]

Selain itu, juga dalam hadis Abdullah bin Umar r.a, bahwasanya Rasulullah Saw bersabda :

 "Sesungguhnya Bilal mengumandangkan azan (pertama) di waktu malam. Maka makan dan minumlah kalian sampai Ibnu Ummi Maktum mengumandangkan azan (kedua)." (HR Bukhari dan Muslim).

Dari kedua dalil tersebut, kalangan yang menolak waktu imsak berpendapat waktu Imsak bukanlah batas akhir bagi umat Islam yang berpuasa untuk bisa sahur. Sekiranya kita terlambat bangun, namun azan subuh belum berkumandang, kita masih diperbolehkan sahur meski hanya sempat minum air putih saja, karena sahur adalah sunah yang dianjurkan.

Sementara kelompok umat Islam yang berpendapat waktu imsak itu wajib ada saat bulan Ramadan, mereka menyandarkan pendapatnya dari hadis berikut:

Zaid bin Tsabit berkata: "Kami sahur bersama Nabi shalla Allahu alaihi wa sallama, lalu beliau melakukan salat". Saya tanya: "Berapa jarak antara adzan dan sahur?". Zaid menjawab: "Perkiraan 50 ayat" (HR Bukhari).

Menurut Imam Ibnu Hajar, hadis diatas adalah penjelasan Rasulullah Saw meninggalkan makanan sampai sahur ada jeda 50 ayat bacaan Al-Quran, inilah arti Imsak. Jeda 50 ayat bacaan Al-Quran ini jika dikonversikan menjadi kira-kira 10 menit.

Menurut pendapat Allahu Yarham Prof. KH. Ali Mustafa Ya'qub, MA dalam bukunya Ramadhan bersama Ali Mustafa Yaqub, umat Islam perlu menahan diri untuk tidak makan, minum atau melakukan hal-hal yang membatalkan puasa beberapa saat sebelum azan subuh. Dengan kata lain, mengingatkan adanya waktu imsak perlu supaya kita tidak kebablasan makan dan minum sebelum terbit fajar shiddiq, sebagai batas akhir waktu sahur.

Meski begitu, umat Islam juga perlu mengingat dan menyadari bahwa waktu imsak bukan penanda akhir sahur. Makan dan minum sekenyangnya pun setelah imsak tidak membatalkan puasa selama itu dilakukan sebelum masuk waktu subuh, tetapi sebaiknya dihindari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun