Â
Melalui komentarnya di artikel Jurus Sakti Menulis Artikel Populer, Kompasianer Katedrarajawen memintaku untuk memberi contoh praktik Jurus Sakti Menulis Artikel Populer yang Memikat.
...Akan lebih sakti lagi kalau dalam artikel ini Mas Himam memberikan contoh beberapa jurus sakti sehingga lebih memudahkan memahami.
Sebenarnya aku sudah memberi banyak contoh, seperti di artikel 3 Pelajaran Menulis dari Permainan Catur. Namun demi memenuhi tuntutan pembaca dan supaya jurus sakti yang kuperkenalkan itu mudah digunakan siapa saja, berikut kuberikan contoh dan langkah-langkah menggunakan jurus tersebut, dari genre tulisan yang berbeda.
Tak ada contoh yang lebih baik selain dari sumber yang kredibel bukan? Karena itu, contoh praktik jurus sakti ini kuambilkan dari siaran pers (pers release) toko buku online Amazon.com.
Kamu gak salah baca. Amazon yang kumaksud memang raksasa e-commerce Amazon.com. Perusahaan yang didirikan Jeff Bezos ini dulunya memang toko buku online, sebelum berkembang pesat menjadi sebesar sekarang ini.
Ketika membuka toko buku online, Jeff Bezos merilis siaran pers di situsnya. Uniknya, bentuk siaran pers Amazon ini tidak seperti siaran pers pada umumnya yang menggunakan bahasa formal dan cenderung kaku. Sebaliknya, bagian komunikasi Amazon dengan begitu cerdiknya meramu siaran pers mereka menjadi sebuah artikel populer.
Biasanya, siaran pers diawali dengan latar belakang permasalahan atau pendahuluan yang bertele-tele. Misalnya:
Saat ini kita sedang menghadapi tantangan kesehatan global dan diharuskan membatasi aktivitas keluarga dengan hanya di rumah saja. Hal ini berpotensi memicu stres, baik bagi orang tua maupun anak.
Seperti yang sudah kutulis sebelumnya, terlalu banyak basa-basi.
Tapi tidak demikian dengan siaran pers Amazon. Alih-alih menghamburkan banyak kata untuk basa- basi, di bawah judul dan sub judul yang begitu atraktif, paragraf pertama siaran pers itu langsung fokus pada informasi penting.
"Nama bisnis dan nama domain dari peritel baru paling produktif di Internet, telah membuka pintu virtualnya untuk menawarkan koleksi buku terbesar di dunia kepada siapa pun yang memiliki akses web luas. Perusahaan yang berbasis di Seattle ini saat ini menawarkan lebih dari satu juta judul yang berbeda, 40 kali lebih banyak dari toko buku biasa, dan lebih dari 5 kali lebih banyak dari toko buku terbesar di negara itu. Pengecer dapat ditemukan di http://www.amazon.com/."
Perhatikan kata-kata di baris pertama: "nama bisnis dan nama domain; peritel baru; paling produktif; membuka pintu virtualnya; koleksi buku terbesar di dunia; kepada siapa pun yang memiliki akses web di seluruh dunia."
Ini menjawab semua yang mungkin ditanyakan oleh pembaca siaran pers:
- Apa itu Amazon.com?
- Apa yang membuatnya istimewa?
- Untuk siapa ini?
Sedangkan baris kedua adalah penguatan dalam menjelaskan apa itu Amazon.com. Setelah tahu apa itu Amazon, saatnya membawa pembaca fokus pada jumlah dan perbandingan:
- Apa yang dimiliki Amazon? satu juta lebih judul yang berbeda.
- Seberapa besar Amazon? 40 kali lebih banyak; 5 kali lebih besar.
Amazon menggambar '40 kali 'dan' 5 kali lebih besar dari perbandingan ke tempat tujuan pembaca saat ini, yaitu toko buku konvensional yang ada di Mall, bahkan yang terbesar di negara tersebut.
Toko yang lebih besar berarti koleksi yang lebih besar. Selain itu, dengan memasukkan teknik perbandingan pembaca akan melihat bahwa tidak hanya Amazon yang sangat besar, kompetitornya juga sangat kecil.
Paragraf ini kemudian ditutup dengan jawaban pertanyaan: dimana kami bisa menemukan toko buku terbesar ini? Di Amazon.com.
Inilah contoh praktik jurus sakti menulis artikel populer yang mirip dengan jurus Hong-in-Bun-Hoat itu. Langsung pada fokus permasalahan. Tidak berputar-putar dengan latar belakang, hanya untuk menunjukkan betapa luasnya wawasan kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H