Ok, mari kita perjelas dulu definisi writerpreneur. Sebenarnya tidak ada definisi formal, namun dari Urban Dictionary, istilah writerpreneur disamakan (sinonim) dengan authorpreneur dan bookpreneur yang memiliki arti:
Seorang penulis yang menciptakan produk tertulis, berpartisipasi dalam menciptakan merek mereka, dan secara aktif mempromosikan merek tersebut melalui berbagai outlet.
Singkatnya, writerpreneur, bookpreneur, dan authorpreneur adalah penulis wirausaha, enterpreneur di bidang penulisan. Menurut definisi pribadi saya, writerpreneur adalah penulis yang menghasilkan uang dari tulisannya. Termasuk dalam cakupan definisi ini adalah: penulis buku, blogger, penulis konten (content writer), penulis naskah (copy writer), penulis bayangan (ghost writer) hingga penjual jasa penulisan skripsi dan tesis.
Untuk menjadi penulis, yang perlu kamu lakukan hanyalah menulis. Namun untuk menjadi penulis wirausaha yang sukses, ada banyak hal yang harus kamu lakukan. Hanya sekadar menulis saja tidak cukup. Hanya menerbitkan buku saja juga tidak cukup.
Saya sendiri menganggap diri saya seorang penulis wirausaha. Seperti definisi informalnya, saya menggunakan bakat kreatif menulis saya untuk mendapatkan penghasilan.Â
Tak hanya itu, saya juga menggunakan tulisan sebagai dasar untuk memecahkan masalah orang lain. Seperti memberi pelatihan menulis atau konsultasi. Â
Cara Menjadi Writerpreneur Sukses
Kamu juga bisa seperti saya, atau penulis-penulis lain yang mendapatkan penghasilan dari bakat kreatif menulisnya. Kalau kamu punya bakat menulis dan berpikir untuk resign dari pekerjaanmu sekarang yang membosankan, atau mengubah hobi menulismu menjadi pekerjaan tetap yang menghasilkan, kamu bisa mengikuti saran dan langkah berikut ini:
Berhenti Menyebut Dirimu Penulis Lepas
Writerpreneur adalah penulis wirausaha, bukan penulis lepas atau freelancer. Apa bedanya?
Kebanyakan penulis pemula, baik itu penulis buku atau blogger selalu menyebut diri mereka sebagai penulis lepas. Artinya mereka membuat produk tulisan sebagai pekerjaan sampingan.
Writerpreneur bukan jenis pekerjaan sampingan atau paruh waktu. Ini jenis pekerjaan sungguhan yang butuh komitmen dan waktu agar bisa menghasilkan. Writerpreneur adalah penulis yang memiliki pola pikir kewirausahaan dan melihat peluang dalam menggunakan bakat kreatifnya untuk mendapatkan penghasilan.
Kalau kamu menyebut dirimu freelancer, banyak orang memandang dengan konotasi negatif, bahwa penulis lepas itu:
- Gaya hidupnya berantakan dan tidak terurus
- Tidak konsisten dengan pekerjaannya
- Tidak memiliki pola kerja yang jelas
Sebaliknya, bila kamu menanamkan pola pikir sebagai enterpreneur atau wirausahawan, orang lain akan memandang dengan lebih hormat bahwa kamu
- Terorganisir
- Memiliki sistem dan pola kerja yang jelas
- Kolaboratif
- Proaktif
- Gaya hidup yang lebih teratur
Menjadi writerpreneur berarti menjadi pengusaha. Kamu bekerja untuk dirimu sendiri sekarang.
Kamu tidak memiliki majikan atau bawahan lagi. Tidak ada gaji yang ditetapkan dan tidak ada jam kerja yang ditentukan. Tidak ada kantor dan aturan perusahaan yang dirancang untuk mengarahkan pekerjaanmu.
Itu berarti kamu harus bisa bertanggung jawab atas dirimu sendiri. Kamu harus dapat mengatur jadwal dan semua keperluan pekerjaanmu secara mandiri.
Menjadi enterpreneur berarti kamu harus memiliki etos kerja yang kuat. Kamu harus mampu mengikuti jadwal, melampaui tujuan dan harapan pribadi, dan mendorong dirimu sendiri. Karakter inilah yang akan membuatmu berbeda dari penulis lain dan dapat meretas jalan kesuksesanmu sebagai writerpreneur.
Tekun dan Sabar, Kunci Menjadi Writerpreneur yang Sukses
Banyak jenis pekerjaan yang membutuhkan gelar. Tapi untuk menjadi writerpreneur, kamu tidak membutuhkan kredensial apa pun. Yang kamu butuhkan adalah karakter tekun dan sabar.
Menulis adalah keterampilan yang dapat diasah setiap orang. Selama kamu terus belajar dan berlatih serta tumbuh sebagai penulis, maka kamu dapat membangun karier sebagai writerpreneur yang sukses.
Setiap enterpreneur tahu bahwa "kota Roma tidak dibangun dalam satu malam". Bandung Bondowoso yang mencoba membangun 1000 candi dalam semalam pun akhirnya gagal.
Tidak ada yang bisa meretas jalan kesuksesan. Kesabaran dan ketekunan adalah 2 karakter utama yang selalu ada dalam diri pengusaha sukses.
"Tidak ada di dunia ini yang bisa menggantikan ketekunan. Bakat tidak akan bisa; tidak ada yang lebih umum daripada pria yang tidak berhasil sukses sekalipun memiliki bakat yang baik. Jenius tidak akan bisa; jenius yang tidak dihargai hampir menjadi pepatah. Pendidikan juga tidak akan bisa; dunia ini sudah penuh dengan orang-orang terpelajar yang terlantar. Ketekunan dan tekad adalah mahakuasa bagi kesuksesan. - Calvin Coolidge
Menjadi writerpreneur berarti kamu harus bersedia menyediakan waktu 24/7. Kamu tidak akan tahu pasti kapan inspirasi menulis itu datang.
Kamu bukan lagi bagian dari mereka yang berkata, "Thanks God it's Friday". Kamu adalah salah satu dari mereka yang akan bekerja dua atau tiga kali lebih keras hanya untuk dapat mencintai hari Senin sama seperti orang lain mencintai hari Jumat.
Membangun Jaringan dan Keberadaan Online
Dunia ini sudah penuh dengan penulis. Ada jutaan buku yang sudah diterbitkan. Ada jutaan blog yang terus diisi dengan milyaran artikel. Dalam kerumunan yang penuh sesak seperti itu, bagaimana caranya supaya dirimu dapat dilihat orang lain? Bagaimana caranya agar karirmu sebagai writerpreneur dapat bersinar?
Ibaratnya, kamu adalah bagian dari jutaan pohon dan tanaman di hutan belantara. Bagaimana caranya agar kamu bisa dilihat orang yang masuk dalam hutan tersebut?
Ada pepatah populer: "Bukan tentang siapa dirimu, tapi siapa yang kamu kenal."
Menulis adalah bagian dari keduanya.
Secara teknis, siapa pun bisa menjadi penulis, apa pun tingkat keahliannya. Tapi untuk mendapatkan penghasilan dari menulis, kamu bergantung pada bagian "siapa yang kamu kenal".
Seberapa sering kamu menulis dan seberapa baik kualitas tulisanmu secara langsung memengaruhi seberapa banyak kamu akan mendapat penghasilan sebagai penulis. Inilah bagian "siapa dirimu".
Bagian "siapa yang kamu kenal" sederhana: kamu harus terhubung dengan orang lain.
Ada ungkapan: konten adalah raja. Memang benar, sayangnya banyak yang lupa bahwa konten tanpa distribusi dan promosi seperti raja yang kehilangan mahkotanya.
Kamu mungkin bisa membuat tulisan yang hebat, tapi kalau kamu tidak bisa mempromosikan dan mendistribusikannya, tulisanmu tidak akan mendapat banyak pembaca. Menjadi aktif di berbagai jejaring sosial dan terlibat dengan orang-orang secara teratur akan membantu dirimu menonjol di tengah kerumunan.
Sebagai writerpreneur, langkah pertama untuk mendapatkan penghasilan penuh waktu adalah, sederhananya, menampilkan pekerjaan di depan mata pembaca. Di situlah blog atau platform penulis sangat berperan.
Tulisan yang kamu terbitkan di blog memberikan kredibilitas kepada setiap kontak di masa depan dengan menunjukkan bahwa kamu sebenarnya dapat menulis. Dengan membangun keberadaan online, kamu dapat membangun pengikut, menarik pembaca, dan memamerkan karya kreatifmu kepada calon klien atau penerbit.
Inilah langkah terakhir yang sangat penting untuk menjadi writerpreneur yang sukses.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H