Ide atau inspirasi itu seperti wahyu dari Tuhan. Ia datang dan pergi sesuka hati, sekehendak yang memberikannya. Sayangnya, kita seringkali meremehkan datangnya ide dan inspirasi itu. Begitu ide itu datang, kita tidak segera mengikatnya. Kita memilih untuk menunda dan mengatakan, "Entar dulu, masih sibuk."
Ketahuilah kawan, bila kita tidak segera menangkap dan mengikatnya lewat tulisan, ide itu akan kembali terbang, dan mungkin memilih hinggap di orang lain.
Bagaimana cara mengikat ide secepat mungkin? Bagaimana caranya menyelamatkan ide kreatif yang datang menghampiri kita?
Gunakan teknik micro writing!
Mungkin kamu pertama kali mendengar istilah ini. Dan mungkin pula kamu kesulitan menemukan definisi tepatnya.
Memang benar, istilah micro writing belum ada dalam kamus apapun. Sebenarnya, teknik yang disebut micro writing ini sudah banyak digunakan para penulis top. Penulis yang sudah menghasilkan masterpiece, yang bukunya terjual jutaan eksemplar.
Mengikat Ide dengan Teknik Micro Writing
Seperti apa teknik micro writing?
Ceritanya nih, ketika bangun tidur mendadak ada inspirasi yang melintas di kepala. Kuambil pena dan kutulis di lembaran kosong. Cuma ide tulisan, belum berbentuk kalimat lengkap.
Setelah bangun, kubaca lagi ide yang sudah kutulis. Lalu kubuka laptop dan mencoba mengembangkan ide tersebut dalam satu paragraf lengkap.
Setelah selesai satu paragraf, ternyata otakku macet. Ya sudah, kutinggalkan saja tulisan itu dan mengerjakan aktivitas lain. Mungkin beres-beres rumah, bermain bersama anak atau mengerjakan hobi.
Mendadak, ada inspirasi yang hinggap, berupa satu atau dua kalimat. Langsung kunyalakan laptop dan kutambahkan kalimat-kalimat baru itu pada tulisan yang tadi terbengkalai. Selesai dua atau tiga paragraf, otakku tidak mau diajak kerja sama. Kembali kututup laptop dan mengerjakan aktivitas lain.
Saat ada waktu khusus untuk menulis, kubaca lagi tulisan yang belum masih mentah dan mencoba menyelesaikannya. Kalau macet, kutinggalkan dan mencoba menyelesaikan artikel-artikel lain yang juga belum sempat kuselesaikan. Begitu seterusnya.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!