Sungguh, saya tak hendak menyaingi Pak Rudy Gunawan yang sering menulis artikel numerologi. Apalah arti saya dibanding beliau yang sudah dikenal luas sebagai numerolog pertama di Indonesia.
Namun, kali ini saya ingin mencoba tantangan menulis numerologi. Dan, yang hendak saya bahas adalah numerologi salat. Mumpung masih dalam suasana peringatan Isra Mikraj Nabi Muhammad Saw.
Sudah tahu kan kalau "oleh-oleh" yang dibawa Nabi Muhammad dari Sidrotul Muntaha ketika Mikraj adalah perintah kewajiban menjalankan salat? Nah, ibadah salat itu juga ada numerologinya lho.
Bukan sembarang numerologi, apalagi cocokmologi. Angka-angka yang saya kaitkan dengan perintah salat ini akan menunjukkan betapa istimewanya ibadah yang satu ini.
Numerologi Salat
Pertama, salat itu ibarat angka satu di depan bilangan satu trilyun.
Walau amal saleh selain salat kita itu banyak, akan tetapi jika kita tidak pernah menjaga salat fardhu, jadinya seperti angka satu trilyun tanpa angka satu. Berapa? Cuma ada angka nol dua belas biji! Alias tidak ada artinya.
Salat adalah tiangnya agama. Ibadah yang pertama kali dihisab (dihitung amalannya) oleh Allah SWT kelak di Hari Pengadilan. Jika salatnya baik, amal ibadah lainnya pun baik pula. Hingga diriwayatkan, apabila seseorang selesai dihitung ibadah salatnya, dan ternyata baik, Allah akan melewatkan hitungan amal ibadah lainnya.
13 Rukun Menegakkan Salat
Kedua, 13 adalah angka terbaik dalam menegakkan salat.
Banyak orang yang takut dengan angka 13. Tidak ada rumah yang berani memakai nomor 13. Tidak ada hotel yang kamarnya bernomor 13. Lantai di gedung bertingkat pun tidak ada yang bernomor tiga belas. Setelah 12, biasanya langsung melompat ke 14, atau diakali dengan angka, misalnya 12A atau 14A.
Tetapi dalam ibadah salat, angka 13 itu istimewa. Tiga belas adalah angka yang baik dan sangat penting. Tanpa angka 13 ini, salat kita tidak sah! Kok bisa?
Begini, dalam ibadah salat ada 13 rukun salat. Bila salah satu rukun ini kita tinggalkan, salat kita tidak sah.
Apa saja ke-13 rukun salat itu?
1. Niat sengaja mengerjakan salat
"Sesungguhnya segala amal itu hendaklah dengan niat" (HR. Bukhari dan Muslim).
2. Berdiri bagi orang yang kuasa
Berdiri pada saat salat fardhu untuk orang yang kuasa. Bagi yang tidak kuasa, boleh salat sambil duduk. Kalau duduk pun tak bisa, boleh salat dengan berbaring  dan menggerakkan tangan tanda membedakan gerakan salat. Seandainya seluruh anggota tubuh tidak bisa digerakkan, boleh salat dengan isyarat gerakan mata. Yang penting salat tidak boleh ditinggalkan selama iman masih ada.
 "Jagalah salat-salat dan salat wustha (Salat Ashar) serta berdirilah untuk Allah 'azza wa jalla dengan khusyu." (QS. Al-Baqarah: 228)
3. Takbiratul ihram
Takbiratul ihram ialah mengucapkan 'Allahu Akbar'. Â Tidak boleh salat dimulai dengan ucapan atau kata lain, sekalipun itu terjemahan dari Allahu Akbar .
"Kunci salat itu wudu, permulaannya takbir dan penghabisannya salam" (HR. Abu Dawud dan Tirmizi)
4. Membaca Surah Al-Fatihah
Membaca Al-Fatihah merupakan rukun pada setiap rakaat salat. Sebagaimana yang tercantum dalam hadis Muttafaqun 'alaih:
" Tidak ada (tidak sah) salat bagi orang yang tidak membaca Al-Fatihah."
5. Ruku' dengan tuma'ninah (berdiam sebentar)
6. I'tidal atau berdiri tegak setelah ruku' dengan tuma'ninah
7. Sujud dengan tuma'ninah
8. Duduk di antara dua sujud dengan tuma'ninah
9. Duduk Akhir
10. Membaca Tasyahud Akhir
11. Membaca salawat atas Nabi Muhammad Saw.
12. Memberi salam
13. Tertib urutan untuk tiap rukun yang dikerjakan
Dalil gerakan salat yang menjadi rukun salat ini adalah hadis musii` (orang yang salah salatnya),
"Dari Abu Hurairah r.a, ia berkata: "Rasulullah Saw. masuk masjid, lalu seseorang masuk dan melakukan salat lalu ia datang memberi salam kepada Rasulullah Saw. Beliau menjawab salamnya dan bersabda:
'Kembali! Ulangi salatmu! Karena kamu belum salat (dengan benar)!, ...
Orang itu melakukan lagi seperti salatnya yang tadi, lalu ia datang memberi salam kepada Rasulullah Saw.
Rasulullah menjawab salamnya dan bersabda:
'Kembali! Ulangi salatmu!t Karena kamu belum salat (dengan benar)!, ...
sampai ia melakukannya tiga kali, lalu ia berkata: 'Demi Dzat yang telah mengutusmu dengan kebenaran sebagai Nabi Saw, saya tidak sanggup melakukan yang lebih baik dari ini maka ajarilah saya!'
Maka Nabi Saw. bersabda kepadanya:
'Jika kamu berdiri hendak melakukan salat, takbirlah, baca apa yang mudah (yang kamu hafal) dari Al-Qur`an, kemudian ruku'lah hingga kamu tenang dalam ruku', lalu bangkit hingga kamu tegak berdiri, sujudlah hingga kamu tenang dalam sujud, bangkitlah hingga kamu tenang dalam duduk, lalu lakukanlah hal itu pada semua salatmu." (HR. Abu Dawud).
Nah, itu tadi numerologi salat yang menunjukkan betapa pentingnya angka 13 dalam salat. Jadi, tak usah fobia angka 13, karena angka 13 terbukti dapat menegakkan salat yang menjadi tiang agama Islam.
