Jika 2 dari 3 jawabanmu adalah C, kamu termasuk pemimpin yang "laissez faire", mendelegasikan tugas kepada orang lain. "Laissez faire" adalah frasa Prancis yang diadopsi ke dalam bahasa Inggris yang berarti, "Biarkan (orang) melakukan (seperti yang mereka pilih)."
Ini menggambarkan kebijakan membiarkan situasi berjalan dengan sendirinya, tanpa campur tangan. Dengan kata lain, kamu memberikan kebebasan kepada anggota tim dalam cara mereka bekerja untuk mencapai tujuan.
Pendekatan ini ideal jika semua anggota tim adalah orang-orang yang sangat terampil dan termotivasi, berpengetahuan luas, percaya diri, kreatif, , atau jika tenggat waktu fleksibel dan prosesnya sederhana. Kamu dapat menerapkan gaya ini pada orang-orang yang sudah kamu percayai kredibilitas dan kompetensinya.
Tetapi, jika anggota tim adalah orang-orang baru yang belum berpengalaman dan belum kamu kenal baik, gaya kepemimpinan delegasi bisa menjadi bumerang bagimu. Ingat, sebagai pemimpin kamu lah yang akan dimintai pertanggung jawaban.
Jadi, pastikan kamu mendelegasikan tugas yang tepat kepada orang yang tepat, the man in the right place and in the right time. Karena ketidakcocokan tugas dan pendelegasian bisa meruntuhkan kerjasama tim.
***
Saat kita memimpin untuk pertama kali, biasanya kita mengadopsi gaya kepemimpinan oran lain di mana kita pernah menjadi anak buahnya. Kadang-kadang pula kita mengadopsi gaya kepemimpinan dari orang-orang terkenal yang pernah kita dengar atau baca.
Ada banyak gaya kepemimpinan, dan pemimpin yang baik adalah yang mampu beradaptasi, menyesuaikan gaya memimpinnya sesuai dengan situasi dan orang-orang yang terlibat. Tidak kaku dan menganggap kepemimpinannya selalu benar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H