Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Mendaur Ulang Tema Tulisan dari Sudut Pandang Thomas Alfa Edison

8 Maret 2021   08:41 Diperbarui: 8 Maret 2021   08:46 357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Thomas Alfa Edison menjadi penemu kreatif yang sukses karena mampu memecahkan masalah dari sudut pandang berbeda (Library of Congress/Public Domain)

Tak perlu kuceritakan ulang siapa itu Thomas Alfa Edison. Biografinya terkenal melintasi jaman, generasi demi generasi. Hampir pasti siapa pun yang pernah mengenyam bangku sekolah tahu siapa itu Thomas Alfa Edison.

Yang hendak kuceritakan di sini adalah bagaimana pola pikir penemu paling kreatif ini bisa menginspirasi kita untuk mendaur ulang tema tulisan dari sudut pandang yang berbeda.

Bagaimana caranya?

Kisah Thomas Alfa Edison Mengamati Gerhana Matahari

Di sinilah kita belajar mendaur ulang tema tulisan lewat sudut pandang Thomas Alfa Edison. Untuk mendapatkan inspirasi tentang cara melakukannya, mari kita simak cuplikan pengalaman hidup Thomas Alfa Edison, dan bagaimana pola pikir kreatifnya dapat memberinya sudut pandang yang berbeda yang menguntungkan.

Pada  29 Juli 1878, terjadi salah satu fenomena alam yang langka: gerhana matahari. Bagi para ilmuwan, peristiwa ini sangat penting karena saat itu mereka sudah mampu menentukan jalur terjadinya gerhana matahari dengan tepat. Pada akhir 1800-an, para ilmuwan berlomba-lomba mempelajari matahari dan peristiwa gerhana saat itu adalah kesempatan besar untuk melihat secara langsung sekaligus mempelajari lebih lanjut tentang susunannya.

Ketika para ilmuwan memproyeksikan jalur gerhana tahun 1878 dari Montana melalui Texas, banyak dari mereka naik kereta ke Pegunungan Rocky untuk melihat gerhana dari ketinggian yang lebih tinggi. Sang penemu kreatif, Thomas Alfa Edison termasuk di antara para ilmuwan yang naik kereta untuk melihat gerhana matahari di Pegunungan Rocky.

Namun, di saat para ilmuwan lain berada di kursi gerbong yang empuk, Thomas Alfa Edison justru duduk di bagian kereta yang mungkin menurut orang lain sangat aneh, tapi bagi Edison merupakan tempat duduk terbaik untuk bisa melihat gerhana.  

Edison meminta izin kepada insinyur Union Pacific yang bertanggung jawab atas kereta api untuk naik ke bagian cowcatcher, yang arti harfiahnya penangkap sapi. Cowcatcher adalah kisi logam yang dipasang di bagian depan kereta untuk menyingkirkan rintangan dan memindahkannya dari rel, mencegah benda-benda itu bertabrakan langsung dengan kereta.

cowcatcher di kereta uap (clipart-library.com)
cowcatcher di kereta uap (clipart-library.com)

Petugas Union Pacific yang mengenal Edison mengijinkan dan bahkan memberinya bantal agar dapat duduk dengan nyaman sepanjang perjalanan. Saat peristiwa gerhana itu terjadi, Thomas Alfa Edison melakukan perjalanan yang sama dengan para ilmuwan lain, namun tidak satupun dari mereka yang mengamati gerhana seperti yang dilakukan Edison.

***

Tips Mendaur Ulang Tema Tulisan dari Sudut Pandang yang Berbeda

"Normalitas dan rutinitas adalah rangsangan lemah untuk berpikir kreatif. Langkah kunci untuk menjadi orang yang lebih kreatif adalah mengembangkan kebiasaan yang membantu Anda melihat sesuatu dari perspektif yang berbeda - perspektif non-rutin. " - Blaine McCormick, penulis At Work with Thomas Edison.

Begitulah, terkadang kita menemukan diri kita kehabisan ide untuk ditulis secara kredibel, hingga kreativitas kita pun dikatakan terhambat. Padahal, dunia memberi kita pasokan topik potensial yang tak terbatas.

Sayangnya, kita tidak bisa menjadi ahli dalam semua hal. Makanya, cara paling mudah untuk tetap menulis meski pikiran kita buntu dan tidak menemukan ide baru adalah dengan mendaur ulang tema-tema tulisan lama.

Seperti yang dilakukan Thomas Alfa Edison, untuk mendaur ulang tema tulisan, kita harus melakukannya dengan sudut pandang yang berbeda. Jika penulis lain mengamati dari kursi gerbong yang nyaman, kita harus mengamati dari kursi yang bisa memberikan pandangan terbaik, sekalipun itu terasa tidak nyaman.

Misalnya tentang Ghosting yang jadi topik pilihan di Kompasiana. Kamu sudah pernah menuliskannya dari sudut pandang orang yang terkena ghosting. Itu setara dengan sudut pandang ilmuwan di yang duduk di kursi gerbong kereta.

Bagaimana cara mendaur ulang tema ini dengan sudut pandang yang berbeda, melihatnya dari tempat duduk cowcatcher?

Kamu bisa menuliskannya dari sudut pandang pelaku ghosting. Sekalipun kamu belum pernah melakukannya, kamu bisa berimajinasi. Pikirkan seolah-olah kamu melakukan ghosting terhadap pasanganmu, dan ceritakan bagaimana perasaanmu itu.

Kamu juga dapat menulis dari sudut pandang teman dekat dari kedua pasangan dalam hubungan tersebut, menjelaskan bagaimana rasanya melihat orang yang menghindar dan pasangannya mengalami hal ini bersama-sama.

Atau yang lebih anti mainstream lagi, kamu bisa menulis hal-hal yang tidak menceritakan hubungan pasangan yang melakukan ghosting, namun masih punya keterkaitan. Misalnya kamu bisa mengulas asal-usul istilah ghosting dan siapa yang pertama kali memopulerkannya.

Misalnya lagi nih, topik tentang sosok mantan Hakim Agung Artidjo Alkostar. Banyak Kompasianer yang menuliskannya dengan mengambil sudut pandang orang ketiga yang mengagumi integritas Artidjo Alkostar. Ini setara dengan sudut pandang ilmuwan yang mengamati gerhana dari jendela gerbong kereta.

Kamu bisa mengambil tema ini dari sudut yang sama sekali berbeda. Misalnya, kamu bisa menulis fiksi tentang koruptor yang menghadapi vonis hakim yang dikenal tegas dan anti suap. Kamu juga bisa menulis sosok-sosok hakim agung lain yang integritasnya sama, tanpa ada perbandingan nilai. Seperti Kompasianer Pak Rudy Gunawan yang menulis Baharuddin Lopa.

Salah satu faktor Thomas Alfa Edison menjadi penemu yang sukses adalah karena dia mampu mengambil masalah dan memeriksanya dari semua sudut - termasuk sudut yang tidak terpikirkan oleh orang lain.

Ambil topik yang pernah kamu tulis sebelumnya, topik yang membuatmu nyaman dan merasa memiliki cukup keahlian. Kamu sudah menulis tentang itu di masa lalu dari sudut pandang ilmuwan yang duduk di kursi gerbong kereta yang nyaman.

Sekarang saatnya menulis tema itu dari sudut pandang Thomas Alfa Edison yang sedang duduk di bagian penangkap sapi di kereta!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun