Salah satu faktor yang ikut menentukan kesuksesan pelamar kerja dipanggil untuk wawancara, sekaligus paling sering dilupakan peran pentingnya adalah Curriculum Vitae, atau resume.
Betapa pun hebatnya kompetensi atau skill yang kamu miliki, banyaknya titel yang kamu sematkan di belakang namamu, itu semua tak ada artinya jika kamu tidak bisa menulis curriculum vitae yang baik sekaligus menarik perhatian bagian HRD.
Saat memimpin tim penjualan, saya beberapa kali diminta pertimbangan bagian HRD untuk menilai surat lamaran sekaligus merekomendasikan calon pekerja yang dibutuhkan bagian penjualan. Hampir semua pelamar melampirkan curriculum vitae dalam format kuno yang mungkin pula selalu kamu gunakan. Seperti ini:
Daftar Riwayat Hidup
Nama:
Tempat Tanggal Lahir:
Alamat:
Nomor Telpon:
Riwayat Pendidikan:
SD A
SMP B
SMA C
Universitas D
Riwayat Pekerjaan:
PT Harapan Baru
CV Mantan
Lalu ditutup dengan pernyataan khas,
Demikian curriculum vitae ini saya buat dengan sejujur-jujurnya......
Seandainya kamu bagian HRD atau pemberi kerja, apakah curriculum vitae yang ditulis seperti ini bisa menarik perhatianmu?
Besar kemungkinan kamu akan mengabaikan surat lamaran itu, dan tak perlu repot-repot memanggilnya untuk wawancara kerja.Â
Sewaktu melihat surat lamaran dengan resume yang membosankan, kamu akan langsung beralih ke surat lamaran berikutnya yang mungkin saja resume-nya menarik untuk dilihat dan dibaca. Benar kan?
Lalu, seperti apa curriculum vitae yang baik dan menarik serta bagaimana cara menuliskannya?
Panduan Menulis Curriculum Vitae
Pada dasarnya, curriculum vitae (dari kata Latin yang artinya jalan hidup) adalah dokumen yang merangkum latar belakang, keterampilan, kemampuan, dan pengalaman kita. Curriculum vitae dilampirkan bersama surat lamaran pekerjaan, pengajuan beasiswa, lelang jabatan atau peluang-peluang khusus yang dapat meningkatkan karir kita.
Mengapa surat lamaran kerja harus dilampiri curriculum vitae?
Ya tentu saja untuk mengenal latar belakang kita. Dari mana lagi pemberi kerja mengetahui siapa diri kita jika bukan dari resume yang kita lampirkan di surat lamaran?
Karena yang melamar itu banyak, maka curriculum vitae yang kita lampirkan juga harus dapat menarik perhatian pemberi kerja atau penjaga gerbang (bagian resepsionis hingga HRD). Resume itu harus dapat mengarahkan kita ke langkah berikutnya dalam proses mendapatkan kerja atau posisi yang kita inginkan -- dalam hal ini adalah panggilan wawancara.
Itu sebabnya resume kita bukan hanya sekedar Daftar Riwayat Hidup. Curriculum vitae yang baik itu ibaratnya proposal penjualan yang bisa memancing pelanggan untuk membeli produk yang kita tawarkan. Resume yang ditulis dengan jelas harus dapat melukiskan gambaran tentang siapa kita dan membuat diri kita menonjol.
Apa saja yang harus ditulis dalam curriculum vitae
Setiap curriculum vitae itu unik, tergantung pada apa yang diinginkan pemberi kerja. Baik itu format maupun materi informasinya. Namun, pada dasarnya semua curriculum vitae memuat elemen informasi berikut:
Informasi kontak pribadi (nama, alamat, nomor telpon)
Ringkasan kualifikasi (keterampilan atau kompetensi yang sesuai dengan minat pekerjaan)
Ringkasan pengalaman kerja
Ringkasan riwayat pendidikan
Informasi tambahan (penghargaan, keterampilan khusus, afiliasi profesi, hingga publikasi karya)
Jenis Curriculum Vitae
Dalam menuliskan elemen informasi tersebut, ada dua format curriculum vitae yang paling umum digunakan:
Curriculum vitae kronologis
Resume kronologis mencantumkan riwayat pekerjaan kita dalam urutan kronologis terbalik, dengan pekerjaan terbaru didokumentasikan terlebih dahulu. Keuntungan utama dari resume kronologis adalah pemberi kerja mudah membacanya.
Biasanya, format ini sering digunakan oleh lulusan perguruan tinggi baru (fresh graduate), pelamar yang mencari posisi entry level (pekerja pemula), atau pekerja dengan riwayat pekerjaan yang konsisten di bidang yang sama.
Curriculum vitae Fungsional
Kalau kamu punya lebih dari satu keahlian atau pengalaman kerja yang kuat di berbagai bidang, resume yang ditulis dengan format fungsional lebih baik. Resume dengan format ini mencantumkan keterampilan dan pengalaman kerjamu berdasarkan tema, keterampilan, atau "fungsi".
Misalnya keahlian di bidang penjualan, administrasi, dan manajemen. Format ini memberi perusahaan pandangan yang lebih lengkap tentang kemampuan yang kamu miliki.
Kelemahan format resume fungsional adalah dapat membingungkan bagi pemberi kerja untuk mengetahui di mana dan kapan pengalaman kerja itu terjadi. Jadi agar resume yang kamu buat tidak membingungkan, pastikan untuk memperjelas detail ini.
Bagaimana bila kita tidak punya banyak informasi untuk dicantumkan di curriculum vitae?
Seperti yang sudah kutuliskan di atas, tujuan utama curriculum vitae adalah untuk membawa kita ke pintu gerbang wawancara. Gunakan halaman ini untuk memberi informasi tentang diri kita semenarik mungkin.
Kamu tidak harus menuliskan pengalaman kerja yang banyak. Kamu juga tidak harus deretan riwayat pendidikan yang mengagumkan. Kadang-kadang, pengalaman hidup yang relevan dengan bidang pekerjaan kita bisa menjadi kelebihan tersendiri.
Berapa halaman kita harus membuat curriculum vitae? Atau dengan kata lain, bagaimana format tampilan curriculum vitae harus dibuat?
Tidak ada standar khusus. Kebijaksanaan konvensional menyatakan bahwa resume dibatasi hanya satu halaman - paling banyak dua. Namun, beberapa perusahaan (khususnya instansi pemerintah) punya pedoman atau format tersendiri bagi setiap pelamar untuk menuliskan curriculum vitae mereka.
Untuk format tampilan, kamu bisa mencari manual referensi atau template-nya di internet, terutama dari para profesional di bidang yang kamu kuasai/minati. Pelajari tata letak dan kata-katanya. Gunakan elemen yang sesuai yang sesuai dengan kualifikasi, keterampilan, dan pengalamanmu.
Apakah cukup membuat satu curriculum vitae saja untuk melamar di beberapa bidang pekerjaan?
Oh jangan. Ingatlah prinsip satu ukuran tidak cocok untuk semua.
Kalau kamu melamar di beberapa bidang kerja, jangan gunakan satu curriculum vitae. Lebih baik kamu membuat beberapa curriculum vitae yang formatnya disesuaikan dengan bidang usaha perusahaan atau pemberi kerja.
Kuncinya adalah mengingat pembaca curriculum vitae-mu, yakni calon pemberi kerja. Apa yang dia cari? Bagaimana keterampilanmu dan pengalaman kerjamu cocok dengan apa yang dia butuhkan?
Misalnya calon pemberi kerja membutuhkan karyawan dengan kemampuan manajerial yang baik. Maka curriculum vitae yang kamu lampirkan harus menonjolkan keterampilan dan pengalaman manajemen. Jika kamu melamar di perusahaan yang membutuhkan kompetensi administrasi, maka curriculum vitae-mu juga harus disesuaikan kembali dengan apa yang dibutuhkan perusahaan tersebut, yakni pengalaman administrasi.
Beberapa pengalaman lebih relevan dengan posisi tertentu daripada yang lain. Jadi pastikan kamu mengomunikasikan mengomunikasikan hal-hal yang penting bagi pemberi kerja, dan mungkin meninggalkan bagian lain yang tidak terlalu penting.
Terakhir, apa kriteria curriculum vitae yang baik dan menarik?
Resume terbaik adalah:
menarik bagi mata
ditujukan untuk audiens (perusahaan tertentu)
menunjukkan hasil dengan fakta dan bukti
ditulis dengan bahasa yang jelas dan ringkas
memiliki nada yang positif
bebas dari kesalahan
jujur
***
Catatan: artikel ini juga ditayangkan di blog pribadi
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI