Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Untuk Para Pencari Nafkah Keluarga

23 Februari 2021   20:15 Diperbarui: 23 Februari 2021   20:53 385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sungguh setiap keringat yang kamu cucurkan untuk nafkah halal tidak akan disia-siakan-Nya (ilustrasi: republika.co.id)

Wahai Para Pencari Nafkah Keluarga,

Jangan patah semangat

Jangan putus asa dari rahmat Tuhanmu.

Engkau boleh tidak tahu dari mana datangnya rezekimu,

Tapi rezekimu yang tahu pasti di mana pun kamu berada, dengan cara apa kamu menggapainya.

Dari langit, gunung, laut, lembah bahkan hutan belantara, Allah akan memerintahkan rezeki mencarimu, menujumu.

Wahai para pencari nafkah keluarga,

Melalaikan ketaatan kepada-Nya hanya karena mengkhawatirkan apa yang sudah dijamin oleh-Nya adalah kekeliruan yang sangat dan berganda.

Janji Allah itu pasti, Dia lah Maha Penjamin Rezeki.

Setiap makhluk yang bernyawa di muka bumi ini, terjamin rezekinya.

Makhluk-makhluk yang menghuni palung bumi yang paling dalam, maupun makhluk yang berterbangan liar di udara bebas yang tak kasat mata telanjang.

Setiap makhluk tak akan mati sebelum tuntas dan sempurna rezekinya dilimpahkan Sang Maha Pencipta.

Wahai para pencari nafkah keluarga,

Hendaklah kamu bertakwa kepada-Nya dan memperbaiki mata pencaharianmu.

Bila menurutmu datangnya rezeki terlambat, janganlah engkau memburunya dengan jalan bermaksiat.

Apa yang ada di sisi-Nya, hanya bisa diraih dengan ketaatan kepada-Nya.

Wahai para pencari nafkah keluarga,

Tugas kita bukan mengkhawatirkan rezeki atau memburunya untuk memiliki.

Tugas kita adalah menyiapkan jawaban, "Dari mana" dan "Untuk Apa" setiap karunia yang sudah diturunkan-Nya ke muka bumi.

Wahai para pencari nafkah keluarga,

Ingatlah kisah ibunda Hajar saat ditinggalkan Ibrahim a.s di padang pasir yang kering kerontang.

Ia berlari 7 kali bolak-balik dari bukit Shafa ke Marwa, tapi air Zamzam justru terbit di kaki Ismail, bayinya! Jauh dari rute perjalanan bolak-balik yang ia tempuh.

Melalui kisah itu, Allah memberi kita pelajaran,

Bahwa rezeki tak selalu terletak di pekerjaan kita,

Karena Allah yang berkuasa meletakkan dan memberikan sekehendak-Nya.

Wahai para pencari nafkah keluarga

Sesungguhnya kita bekerja untuk bersyukur, menegakkan taat dan memberi manfaat.

Betapa banyak yang merasa memiliki manisnya dunia, ia lupa bahwa semua hanya titipan belaka,

Yang halalnya akan dihisab dan haramnya akan diadzab.

Wahai para pencari nafkah keluarga

Jangan pernah patah semangat dan berputus asa,

Yakinlah atas kekuatan dan ke-Maha Kayaan-Nya,

Sungguh setiap keringat yang kamu cucurkan untuk nafkah halal tidak akan disia-siakan-Nya.

"Sesungguhnya Allah Ta'ala senang melihat hamba-Nya bersusah payah (lelah) dalam mencari rezeki yang halal" (HR. Ad-Dailami).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun