Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Cara Sederhana agar Bisa Fokus pada Pekerjaan

25 Januari 2021   08:36 Diperbarui: 25 Januari 2021   09:45 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fokus itu alami. Kita hanya perlu merancang lingkungan yang sesuai agar bisa fokus (ilustrasi: unsplash.com/Nguyen Dang Hoa)

Di sebuah kafe yang suasananya cozzy, dua anak muda masuk lalu mengambil tempat duduk. Keduanya langsung mengambil laptop dan menyalakannya.

Beberapa saat kemudian, anak muda yang memakai kaos oblong biru membuka layar ponsel, membalas pesan yang masuk. Setelah itu dia mengalihkan perhatian ke layar laptop untuk melihat pekerjaannya.

Baru beberapa detik, notifikasi ponselnya berbunyi. Dia pun menunduk, mengetikkan pesan balasan dan mengirimnya. Pandangannya kemudian beralih ke layar laptop. Notifikasi masuk lagi ke ponselnya, dia pun menunduk lagi dan membalas pesan. Begitu terus berulang-ulang hingga hampir satu jam.

Sementara anak muda kedua yang memakai hoodie kuning perhatiannya tertuju penuh pada pekerjaannya di laptop. Sebuah notifikasi pesan sempat masuk ke ponselnya. Anak muda ini membalas, lalu memasukkan ponsel ke dalam tas. Selama hampir satu jam itu, dia tidak menghiraukan beberapa notifikasi pesan lainnya.

Setelah satu jam, saya jamin orang kedua lebih produktif daripada yang pertama.

Perbedaan dua anak muda itu bukan karena salah satunya bekerja keras. Melainkan dia bekerja cerdas.

Kedua anak muda ini memiliki waktu yang sama, satu jam. Namun, anak muda berhoodie kuning memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya, sedangkan anak muda berkaos biru menyia-nyiakan waktu yang ia miliki. Inilah yang dimaksud adagium lebih baik bekerja lebih cerdas daripada bekerja lebih keras.

Bekerja lebih keras berarti mengukur kesuksesan berdasarkan waktu.

Bekerja lebih pintar berarti mengukur kesuksesan dengan apa yang telah dicapai.

Anak muda yang memakai hoodie kuning itu tahu bahwa kalau dia membiarkan pintu terbuka untuk gangguan (alias menyalakan ponsel dan meletakkannya di meja), dia akan terganggu.

Sebuah penelitian dari University of California tentang tempat kerja modern, menyimpulkan karyawan terganggu dari pekerjaan mereka rata-rata setiap tiga menit lima detik. Peneliti utama dari penelitian ini juga mengatakan bahwa, di sisi lain, orang membutuhkan lebih dari 23 menit untuk masuk ke kondisi kerja yang mendalam ketika ia mendapat gangguan.

Hasil penelitian tersebut bukan berarti ada semacam timer yang berbunyi "Ding" setiap 185 detik yang membuat karyawan terganggu. Melainkan fakta bahwa kebanyakan orang mungkin tidak pernah fokus dalam pekerjaannya karena membiarkan arus gangguan yang masuk. Salah satunya yang paling sering terjadi adalah gangguan berupa notifikasi pesan dari ponsel.

Kapan pun kamu ingin mencapai fokus yang dalam pada suatu pekerjaan, letakkan ponsel di tempat yang tidak dapat kamu lihat. Menyembunyikan ponsel di dalam tas, mematikan dering maupun fitur getarnya, atau meletakkannya di laci meja adalah hal terbaik yang bisa kamu lakukan bukan hanya untuk fokus, tetapi juga untuk ketenangan pikiranmu sendiri.

Jika kamu meletakkan ponsel yang aktif di depan dan terlihat oleh pandangan mata, saya yakin setiap kali ponsel itu berdering kamu akan mengambil dan memeriksa pesannya. Bukan karena kamu merasa pesan yang masuk itu penting, melainkan karena ponsel itu ada di depanmu dan kamu dapat menjangkaunya.

Fokus itu alami. Kita hanya perlu merancang lingkungan yang sesuai agar bisa fokus. Mulailah dengan menyimpan ponsel dalam tas atau laci. Saya jamin, kamu tidak akan menyesal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun